Sumo (相撲 sumō). Pasti teman-teman sudah merasa tidak asing jika mendengar kata sumo, bahkan orang yang masih awam tentang seputar kultur Jepang pun pasti tau apa itu sumo. Biasanya kata sumo ini identik dengan orang yang berbadan besar, bahkan tidak jarang kata sumo digunakan untuk pembulyan.

Sebenarnya, sumo itu adalah suatu olahraga asal Jepang dengan saling mendorong antara dua atlet sumo yang biasanya memiliki badan besar dengan tujuan mengeluarkan lawan dari lingkaran, atau menjatuhkan lawan. Pesumo (rikishi) ini memang perlu atlet yang berbadan besar, pasalnya semakin besar atlet sumo maka kesempatan menang pun meningkat.

Sejarah Sumo, Olahraga Asli dari Negara Jepang 1

“Pesumo yang sedang bertanding”

Untuk menentukan pemenangnya hanya ada 2 peraturan yaitu, :

  • Atlet yang menyentuhkan kaki atau badan diluar lingkaran dinyatakan kalah.
  • Atlet yang menggunakan teknik selain teknik sumo dinyatakan kalah.
  • Atlet yang mawashi (sabuk yang juga berfungsi sebagai celana) lepas saat pertandingan maka atlet dinyatakan kalah.
  • Atlet yang terjatuh dengan badan kecuali telapak kaki dinyatakan kalah.

Orang atau atlet yang kalah dalam pertandingan sumo biasanya disebuat dengan shinitai.

 

Sejarah awal munculnya olahraga Sumo

Seperti halnya olahraga sepak bola, bulu tangkis, volli ball dan lainnya sumo juga memiliki asal usul yang menarik untuk dibahas. Olahraga sumo sudah dikenal di Jepang sejak Zaman Prasejarah.

Bentuk awal dari olahraga sumo ini dinamakan sumai, hal itu sesuai dengan cerita mitologi, legenda Kojiki, Nihonshoki dan literatur kuno atau klasik jepang pada abad ke-8. Olahraga sumo ini ada hubungannya dengan salah satu agama di Jepang, yaitu agama Shinto.

Bahkan sampai saat ini, atlet sumo masih memiliki dan memakai ritual untuk mengusir roh jahat dari arena pertandingan dan menaburkan garam suci untuk memuja Dewa dalam agama Shinto.

Sumo dalam bentuk klasiknya atau masih dinamakan sumai sedikit berbeda dengan sumo zaman sekarang, pasalnya sumo klasik/sumai pegulat atau atlet nya sering bertarung sampai mati karena belum adanya peraturan pertandingan yang memadai.

Pertandingan sumo sering diadakan atau ditampilkan dihalaman istana dan di saksikan oleh kaisar pada masa Nara dan Heian yaitu sekitar tahun 710-1192.

Oda Nobunaga adalah seorang pemimpin Jepang pada abad ke-16, ia sering mengadakan turnamen sumai. Bahkan bentuk arena atau ring sumo yang kita kenal sekarang berasal dari zamnnya Oda Nobunaga.

Zaman sekarang mawashi atau sabuk pesumo sudah menggunakan kain kaku dan bagus, hal itu berbeda dengan pesumo zaman Oda Nobunaga yang masih memakai kain kasar dan longgar.

Baca juga : Sejarah Zaman Sengoku, Jepang

Sejarah Sumo, Olahraga Asli dari Negara Jepang 2

“pesumo”

Berikut adalah gaji dari pesumo berdasarkan data bulan Maret 2001. Gaji ini untuk pegulat sekelas sekitori dalam mata uang Yen.

Yokozuna: 2.820.000
Ozeki: 2.350.000
Sanyaku: 1.700.000
Maegashira: 1.300.000
Juryo: 1.030.000

Dan untuk pegulat yang berada dibawah dari yang disebutkan diatas tidam mendapatkan gaji, mereka hanya diberi uang saku yang jumlahnya tidam terlalu banyak karena mereka di klaim masih pegulat magang.

Untuk mendapatkan gaji sebanyak itu tentunya tidak mudah, pegulat harus naik peringkat sekelas sekitori dulu. Dan lagi gaya hidup seorang pesumo terikat dengan peraturan ketat seperti gaya hidup, gaya berpakaian, porsi makan, jam bangun dan lainnya.

 

Referensi : Wikipedia | Natgeotv

Andi kunz
Seorang penulis pemula yang berusaha untuk tidak menjadi beban keluarga

    Mengenal Hanami, Tradisi Unik di Jepang yang Sangat Menyenangkan!

    Previous article

    [Review] Manga Megami no Cafe Terrace : 5 Pelayan Kafe + 1 MC dalam Satu Rumah

    Next article

    Comments

    You may also like