Kepolisian Departemen Metropolitan Jepang menangkap kelompok seks amatir yang terdiri dari lima pria dan wanita karena menjual video porno tidak disensor yang mereka rekam sendiri di Twitter.

Kelima pria dan wanita tersebut, termasuk Yukino Kimura, seorang pekerja perusahaan berusia 21 tahun dari Kyoto, mengunggah video seks tidak disensor ke layanan transfer file antara Mei 2022 dan Maret 2023, serta menjual konten dewasa tersebut kepada sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlahnya.

Menurut laporan polisi, kelima orang tersebut menarik pelanggan di Twitter dengan mengiklankan “tanpa sensor” untuk membeli video seks tidak disensor dengan berbagai adegan, yang dijual seharga antara 3.500 yen (Rp. 360.000) hingga 4.000 yen (Rp. 415.000) per video. Kelompok tersebut berhasil mendapatkan penjualan sekitar 1,7 juta yen (Rp. 175,508,000).

Saat ditanyai oleh polisi, Kimura menjawab, “Itu untuk biaya hidup dan mendapatkan uang saku. Saya ingin memenuhi permintaan pengikut saya.”

Menurut Kepolisian Departemen Metropolitan, video seks ilegal dan tidak disensor telah dijual dengan berbagai cara menggunakan layanan transfer file, dan semakin umum terjadi pada wanita muda berusia 20-an tahun, karena kejahatan ini mudah dilakukan dan menjadi cara mudah untuk membayar biaya hidup dan hiburan.

Polisi sedang mempelajari peningkatan keamanan siber untuk memberantas penjualan video tidak disensor yang meningkat di Twitter dan bagian lainnya.

Laporan berita tentang insiden ini menampilkan Yukino Kimura, salah satu pemeran dalam video tidak disensor, yang sudah mendapatkan penggemar baru setelah tampil dalam liputan berita tersebut.

AdeHaze

Anime Spice & Wolf Reboot Akan Tayang Tahun 2024

Previous article

Manga Cocoon, tentang Masa Perang, Mendapatkan Anime untuk Musim Panas 2025

Next article

Comments

More in Jepang

You may also like