Terlihat Klimaks tapi Tidak Seru – [Kesan] Mobile Suit Gundam the Witch from Mercury Episode 20

Sekolah anime lain ketika tutup gara-gara kehabisan anak-anak muda gara-gara angka kelahiran turun. Sekolah di anime ini malah tutup gara-gara anak-anaknya dibantai Gundam, memang beda wkkwkwkw.

Tapi cukup dengan candaannya, mari kita review episode minggu ini.

Kita akan mulai dengan Suletta. Pasca konflik di Bumi, kita melihat bahwa dia telah kehilangan begitu banyak ha yang berharga banginya, sehingga dia bahkan tidak bisa terlihat pura-pura memperhatikan pelajaran di kelas. Lihat saja dimana Aerial dan ibunya masuk berita dan berperang di bumi sambil membinasakan orang-orang disana. Miorine juga masih terjebak di sana dan tidak bisa kembali ke luar angkasa. Terakhir? Dia kehilangan kepercayaan kepada semua orang (meskipun itu hanya bayangannya saja).

Menariknya, Petra di sini mulai berempati kepada Suletta yang sekarang terlihat lebih tertkan dan stress daripada sebelumnya. Ditambah, Suletta juga pernah menyelematkan Lauda dari para teroris, jadi dia sekrang tidak bisa membenci Suletta. Rasa saat Petra membagian catatannya pelajarannya juga sangat tulus kepada Suletta. Bahkan ketika dia menyelematkan murid-murid yang pingsanpun juga tulus, seakan-akan dia sudah mengerti apa yang terjadi karena dia memang mengerti karena sudah mengalami juga.

Hanya saja, aku merasa, perubahan Karakter Petra terlalu disingkat. Di episode ini akhirnya dia harus mati karena ketiban reruntuhan hasil dari amukan Norea yang menggunakan Gundam Lfrith Thorn. Setidaknya dia tidak mati konyol seperti Orga di Mobile Suit Gundam – Iron-Blooded Orphans.

Terakhir, aku suka bagaimana perubahan pelan-pelan Suletta kali ini. Di sini dia mendapati dirinya mengalami situasi sulit. Perlu diketahui, saat dia di merkurius, dia merupakan petugas operasi penyelamat yang dimana sering menggunakan Gundam Aerial. Sekarang? Gundam Aerialnya tidak ada dan dia harus menggunakan tangannya sendiri ketika mengangkat puing-puing reruntuhan.

Aku suka adegan ini karena adegan ini Suletta sama sekali tidak diperlihatkan wajahnyak etika mengangkat puing-puing. Mungkin karena dia merasa sedih sekaligus menyaksikan teman-temannya mati tertimpa reruntuhan di depan matanya.

Selain itu, aku suka sekali dimana akhirnya kita bisa melihat bagaimana hebatnya Guel ketika mengendarai Mobile Suit. Anak yang dulunya sombongnya minta ampun pada episode 1, sekarang jadi terlihat lebih dewasa dan skill mengendarainya terlihat lebih jelas, kuat, dan keren. Apalagi dia sudah memegang gelar Holder sebanyak 20 kali lebih. Guel bukan orang sembarangan. Mangkanya aku tidak akan heran kalau Guel bisa mengalahkan Shaddiq dengan mudah, bahkan ketika kalah jumlahpun masih bisa menang.

Ngomong-ngomong, aku masih penasaran kenapa Shaddiq ingin mengirim Darius kepada Space Assembly League. Apakah dia berencana untuk menghilangkan Darius di sana dengan koneksi anggota dalam Space Assembly League yang pernah digunakan untuk melawan Benereit Group oleh Orchs Earth. Sepertinya sih aku pikir begitu.

Ditambah adegan terakhirnya entah kenapa kayak kurang seru. Kayak bukan konflik utamanya. Jadi pertarungannya terlalu cepat. Sekaligus ending Darius yang diselamatkan jadi kurang seru.

Setidaknya episode ini, meskipun lebih banyak korban berjatuhan daripada sebelumnya, tapi kematian mereka lebih terasa dengan koneksi antara semua orang yang terjadi di antara Spacian dan Earthians. Aku tidak sabar buat episode minggu depan.