Seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran “Luffy” menjadi tersangka karena mendalangi serangkaian perampokan di setidaknya 14 prefektur di Jepang sejak tahun lalu. Nama tersebut tampaknya merujuk pada calon Raja Bajak Laut, protagonis dalam seri anime dan manga One Piece.

Kriminal Mengatur Rangkaian Pencurian dengan Nama "Luffy" 1
Polisi telah menangkap beberapa tersangka dalam setiap kasus yang terpisah. Salah satu perampokan mengakibatkan pembunuhan terhadap Iyo ลŒshio, seorang wanita berusia 90 tahun di Komae, Tokyo.

Berdasarkan data komunikasi di ponsel para tersangka, polisi percaya bahwa para perampok menerima instruksi dari “Luffy” menggunakan aplikasi Telegram. Para anggota kelompok tersebut tampaknya telah direkrut melalui iklan rekrutmen informal di media sosial.

Aplikasi Telegram sering digunakan untuk mengatur perampokan karena sifatnya yang sangat anonim. Tersangka perampokan toko daur ulang di prefektur Chiba pada 12 Januari juga ditemukan memiliki aplikasi Telegram di ponselnya.

Polisi belum menentukan apakah “Luffy” adalah seorang individu atau kelompok, meskipun mereka telah menemukan bahwa komunikasi jaringan seluler “Luffy” berasal dari Filipina.

NHK telah melaporkan bahwa Jepang dan Filipina akan segera melakukan pembicaraan tentang penyerahan empat atau lima tersangka, setidaknya satu di antaranya diyakini sebagai “Luffy.” Para tersangka termasuk Yuki Watanabe dan Kiyoto Imamura, yang diduga terlibat dalam penipuan pada tahun 2019. Para tersangka saat ini ditahan di fasilitas imigrasi di Manila.

Pihak berwenang di Filipina mengatakan bahwa Imamura dapat dipindahkan ke Jepang segera setelah mengajukan dokumen. Namun, mereka berencana untuk menahan Watanabe atas kasus kriminal yang terpisah di Filipina.

Mitลhan

Game CrimeSight Mengakhiri Layanan pada Mei 2023

Previous article

Manga Hametsu no ลŒkoku Mendapatkan Anime TV untuk Tahun Ini

Next article

Comments

More in News

You may also like