Prefektur Chiba, Kanto
Sebuah kecelakaan terjadi di sebuah jalan di Prefektur Chiba, yang menewaskan 2 anak laki-laki dan melukai 3 anak lainnya pada hari Senin (28/6). Anak yang terlibat dalam kejadian ini diketahui masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Pria yang ter-identifikasi dalam kasus ini diketahui bernama Hiroshi Umezawa (60). Diketahui bahwa pria ini sedang dalam keadaan mabuk, kemudian tidak sadar bahwa ia sedang mengendarai truk di lingkungan jalan saat anak-anak sedang pulang sekolah.
Sumber: tribunnews.com
“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 di Yachimata saat anak-anak sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Alkohol yang melebihi batas legal terdeteksi ketika Hiroshi Umezawa melakukan tes breathalyzer”, ujar polisi.
Umezawa ditangkap di tempat kejadian karena dicurigai mengemudi dengan lalai yang mengakibatkan kematian dan cedera. Ia pun juga telah mengakui tuduhan tersebut, kata polisi setempat.
Polisi menanyakan langsung dari Umezawa dan ia menjelaskan bahwa ia menabrak kelompok empat anak laki-laki dan seorang gadis, setelah menabrak tiang listrik ketika ia berbelok ke kiri secara tiba-tiba.
Dari lima korban, 4 diantaranya berusia antara 6 sampai 10 tahun, sementara informasi tentang 1 anak lagi untuk saat ini belum dapat dikonfirmasi, menurut seorang petugas pemadam kebakaran. Dari 3 orang yang terluka, 1 orang tidak sadarkan diri dan 2 lainnya mengalami luka parah. “Anak-anak itu adalah murid dari Sekolah Dasar Choyo”, menurut pihak sekolah, yang memeriksa barang-barang mereka langsung di tempat kejadian.
Baca juga: Produk Balok Kayu Paling Ikonik di Jepang Untuk Kucing
Sumber: kyodonews.net
Umezawa bekerja untuk perusahaan transportasi Yachimata, afiliasi dari Nanbu Corp, sebuah perusahaan pemrosesan batang tulangan di Tokyo. Tatsuhiro Chinen, presiden Nanbu Corp. meminta maaf atas kejadian itu. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia sangat menyesal bahwa Umezawa telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas dengan mengemudi dalam keadaan mabuk, sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi.
Chinen mengatakan, perusahaan transportasi ini tidak membuat kebiasaan untuk melakukan tes alkohol kepada para pengemudi. Mereka telah dianggap terpercaya untuk tidak minum sebelum atau selama bekerja. “Umezawa telah bekerja untuk perusahaan tersebut sejak April 2005, dan (biasanya) mulai bekerja sekitar pukul 6 pagi pada hari Senin“, menurut Chinen.
Sumber: japantoday
Comments