Brittany Venti, salah satu dari sekian banyak wanita yang mencoba membuat kontroversi di internet, telah terkena pelanggaran hak cipta terkait video yang berisi kritikan kepada virtual youtuber atau V-tuber Gawr Gura yang diunggahnya ke YouTube beberapa waktu yang lalu. Yang mana V-tuber tersebut berasal dari Hololive divisi bahasa Inggris dari agensi Hololive Production. Cover Corp. yang merupakan induk perusahaan mengajukan klaim terhadap hak ciptanya.
Cover Corp Mengambil Tindakan Terhadap YouTuber Yang Menuduh Gawr Gura membuat konten hanya demi menyenangkan para Pedofil setelah mendapatkan laporan hak cipta.
Brittany Venti pun merubah perannya menjadi “korban” ketika situasi telah berbalik melawannya, dan memanfaatkan YouTube agar menguntungkannya, dengan dalih “melawan YouTuber yang dituduh”.
“Terima kasih YouTube karena mendukung saya melawan ‘Clover’ (Hololive) untuk melindungi penggunaan wajar dari perlakuan kejam ini.
Saya ingin bertanya, apa yang akan kamu lakukan untuk melindungi pembuat konten kecil dari perusahaan besar yang mencoba menyalahgunakan sistem dan membungkam kritik negatif terhadap konten mereka?” tukasnya melalui Twitter.
Thank you @TeamYouTube siding with me AGAINST Clover (Hololive) to protect fair use against this abuse.
I want to ask, what are you guys going to do to protect smaller creators from large corporations from abusing the system & silencing any negative criticisms of their content? pic.twitter.com/AaECCp8O92
— Brittany Venti (@BrittanyVenti) December 2, 2020
Video Venti sebelumnya berargumen bahwa Virtual YouTuber Gawr Gura, dan Hololive Production sendiri secara ekstensi, demi mempromosikan dan menyenangkan para pedofil di luar sana dengan penampilan, perilaku, dan gerakan kekanak-kanakan dari sang V-Tuber. Sebuah video baru dengan durasi tiga jam yang disediakan dengan cepat dibombardir dengan berbagai macam komentar yang mengejek posisinya.
Saat ini tidak jelas apakah Cover Corp berencana untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Venti di saluran YouTube-nya. Namun, meskipun sebagian besar komunitas setuju bahwa argumen menentang suatu perusahaan itu konyol, mereka juga tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan tindakan Cover Corp. dalam mempermasalahkan penggunaan wajar, seperti halnya channel YouTube Badabun yang biasa membuat konten video yang mengkritik suatu perusahaan.
Sumber: Twitter, Cover Corp.
Comments