[Waifuku] Miko Iino

Sekarang kita hidup di era tren globalisasi yang mendorong berkembangnya berbagai sektor bidang di dunia. Namun hal tersebut tidak diimbangi oleh nilai luhur yang bahkan semakin luntur, ialah nilai moral yang berimbas pada rendahnya rasa keadilan sesama makhluk. Padahal nilai-nilai moral dan keadilan harus berjalan beriringan dengan kemajuan yang ada di era sekarang. Kaum muda yang seharusnya menjadi generasi penerus malah tidak jauh dari para kaum pendahulu.

Miko Iino mungkin akan menjadi salah satu karakter anime yang karakteristiknya dibutuhkan dunia di era sekarang. Ia mempunyai pandangan yang luas tentang keadilan dan kuat akan pendirian. Sebagai anggota OSIS SMA Shuci’in bidang auditor dan Komite Kedisiplinan, Iino berusaha keras untuk mewujudkan sekolah yang memiliki nilai keadilan, kedisiplinan, serta moral yang tinggi.

Miko Iino lahir 5 Mei dan sekarang tinggal di daerah Shibuya. Di umur 16 tahun, Iino duduk di bangku tahun kedua SMA Shuch’in dengan tinggi 145 cm. Aktif dalam organisasi dan mendapat nilai tertinggi di angkatannya selama ia bersekolah. Meski Iino menjadi murid berprestasi dan teladan, ia tetap saja dirundung oleh teman-temannya yang mungkin membencinya dan berusaha untuk menjauhinya.

Lantas, apa yang membuatnya tetap bertahan dengan idealismenya disaat situasi buruk melanda dirinya? Mari kita ulik lebih dalam mengenai karakter yang satu ini.

Bangkitnya Rasa Idealisme Iino

Seperti murid Suchi’in pada umumnya, Iino lahir di kalangan keluarga elite. Ayahnya adalah seorang hakim di pengadilan tinggi, sedangkan Ibunya sibuk dengan pekerjaan kemanusiaan tingkat Internasional. Latar belakang kedua orang tuanya, membuat Iino harus hidup mandiri di tengah rasa kesepian yang menerpa.

Bagi Iino, pekerjaan orang tuanya sangat penting dan berarti bagi masyarakat pada umumnya. Karena itulah Iino percaya, bahwa ketiadaan orang tuanya di rumah bukanlah suatu masalah. Malah ia semakin yakin bahwa dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang tak bermoral dan tak berperi keadilan hingga banyak kasus kriminalitas dimana-mana. Pandangan inilah yang mengarahkan sikapnya hingga sekarang.

Art by gomzi

Iino dengan keras menegur dan menentang para murid yang melanggar aturan dan tidak berdisiplin diri. Akan ada dua reaksi dari mereka yang ditegur: mereka yang menerima kesalahan atau mereka yang menyangkal kesalahannya. Yang terakhir, selain menyangkal, mereka cenderung akan membenci orang yang menegurnya. Sayangnya, Iino ada di situasi yang terakhir, sehingga ia diolok-olok, dijauhi, dan dibully oleh mereka yang benci terhadap sikap dan idealismenya.

Akibatnya, seorang Miko Iino hanya punya sedikit teman selama ia duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama Suchi’in. Untungnya ada Kobachi Osaragi–seorang artis cilik yang mulai menutup diri–yang mau berteman dengan Iino saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar Suchi’in.

Ranah Pergaulan Seorang Iino

Iino Miko merupakan seorang siswa dengan rasa idealisme yang tinggi. Sayangnya, meski mendorong dirinya menjadi anak yang cukup berprestasi dan teladan, namun ujung-ujungnya ia dijauhi oleh teman sebayanya. Akibatnya, Iino hanya punya sedikit teman. Kondisi yang demikian itu, tidak membuatnya patah arang dengan idealisme yang ia pegang.

Untuk menghibur dirinya dari rasa kesepian, Iino biasanya sibuk dengan buku-buku yang ada di rumahnya, serta hobi lain yang tidak seperti seorang siswi pada umumnya. Iino memiliki hobi diantaranya : tidur dipangkuan boneka beruang besarnya agar dapat bangun lebih awal, mendengarkan musik ambient, mendengar kata-kata penyemangat dari ikemen-ikemen kesukaannya, serta membaca buku karangan Kanae Minato, Haruki Murakami, Otsuichi, dan Poetry anthologies.

Di samping karena rencananya untuk merubah peraturan sekolah menjadi semakin ketat, faktor dijauhi oleh teman-temannya ini membuat Iino selalu gagal terpilih sebagai ketua OSIS. Pun ketika ia ditunjuk sebagai Komite Kedisiplinan bersama Osaragi, tetap saja tidak mengubah pandangan teman-temannya terhadap dirinya.

Barulah ketika Iino mengenal Miyuki, Kaguya, dan Fujiwara pandangan disekitarnya mulai berubah. Tidak berhenti sampai disitu, Ia pun direkrut sebagai anggota OSIS oleh Miyuki yang kembali terpilih, setelah bersaing dengan Iino di pemilihan ketua OSIS SMA Suchi’in.

Iino Miko X Yuu Ishigami

Aka Akasaka/Shueisha/Kaguya-sama wa Kokurasetai – Tensai-tachi no Renai Zunōsen

Dari sudut pandangan Osaragi, Iino dan Ishigami ibarat kucing dan anjing yang sering bertikai. Namun, Osaragi juga mengetahui suatu fakta bahwa Ishigami punya peran penting bagi Iino.

Iino yang dijauhi dan menjadi bahan olokan oleh murid-murid di sekolahnya, bukan berarti tanpa kesedihan. Osaragi tahu bahwa di suatu tempat yang tersembunyi Iino akan menangis. Ketika mental Iino di masa SMP mulai hancur, Ishigami lah yang menyemangatinya dengan mengirimkan setangkai bunga bersama secarik surat yang berisikan kalimat, “Kerja kerasmu akan terbayar suatu hari nanti” dengan alamat pengirim anonim. Sebaliknya, ketika Ishigami diskors akibat tindakannya saat drama Ootomo dimulai, Iino lah satu-satunya yang menyatakan keberatan terhadap hukuman Ishigami.

Sebenarnya, dibalik ocehan Ishigami kepada Iino, tersembunyi suatu perasaan ‘peduli’. Pesan itu mungkin hanya disadari oleh Osaragi yang memperhatikan sikap mereka berdua.

Ketika perasaan Iino mulai bangkit terhadap Ishigami, apakah Ishigami akan sadar akan hal tersebut? Kenyataannya, Ishigami menyukai cewe se-humble Tsubame. Jujur untuk perasaan cinta, saya ragu untuk keberhasilan Miko Iino.

Kemunculan Shiranui Koromo

Apalagi Iino mempunyai saingan baru yang merupakan teman sekelas Iino dan Ishigami di kelas 2–A, Koromo Shiranui, pasca Ishigami tertolak Tsubame Koyasu.

Sisi Waifuable Miko Iino

Pernah ada suatu momen, di mana Iino berpenampilan menarik. Itu terjadi saat pesta malam natal di rumah Tsubame. Menurut hemat penulis, yang membuat Iino terlihat biasa saja adalah karena penampilannya. Jika saja ada polesan sedikit di wajah dan cara berpakaiannya, itu akan menjadi poin plus bagi Iino. Mau tidak mau, itu harus dilakukan Iino seiring dengan kehadiran Koromo Shiranui, di saat ia mencoba mendekati Yuu Ishigami.

Art by Pixiv Id 9966506

Di sisi lain, Miko Iino juga memiliki ketekunan dan kerajinan yang tinggi. Ia akan melakukan apa pun yang sudah menjadi tugasnya dengan totalitas, meski dengan menahan kebahagiaan dan kesenangannya sendiri. Hal ini dibuktikannya saat malam festival yang diadakan oleh pihak sekolah, di mana Iino rela berjaga di luar pagar sekolah demi kelancaran acara tersebut. Selain totalitas, Iino juga memiliki gaya hidup yang cukup mandiri.

Seorang Miko Iino memang memiliki ketekunan dan rasa kedilan yang tinggi, tetapi tetap saja dia memiliki sisi kewanitaanya tersendiri.