Warning : Artikel ini mengandung spoiler!!!

Seri Light Novel Classroom Of The Elite (Yōkoso Jitsuryoku Shijō Shugi no Kyōshitsu e) yang sekarang ada di Arc 2nd year, tidak henti-hentinya menampilkan karakter-karakter yang menarik untuk ditilik kelebihan dan kekurangan, serta latar belakangnya. Seri light novel yang ditulis oleh Shōgo Kinugasa dan diilustrasikan oleh Shunsaku Tomose ini, rilis perdana pada 25 Mei 2015. 

[Waifuku] Ichika Amasawa 1

Pada tahun kedua ini, karakter-karakter tahun pertama yang notabene adalah kohai dari sang MC, Kiyotaka Ayanokoji ditampilkan dengan menarik berikut dengan latar belakangnya. Mereka seperti, Nanase Tsubasa (1-D), Kozuomi Hosen (1-D), Ichika Amasawa (1-A), Takuya Yagami (1-B), Riku Utomiya (1-C), dan Sakurako Tsubaki (1-C). Dari semua karakter tersebut, saya akan membahas salah satu kandidat yang bakal kepincut hatinya dengan si MC, Ichika Amasawa.

Ichika Amasawa adalah seorang siswi kelas 1-A SMA Koudo Ikusei. Ia ditampilkan dengan perawakan yang mungil, rambut dengan warna ungu kemerah-merahan bergaya twintail, dan memiliki tawa layaknya ‘iblis’. Karena perawakan dan senyumnya ini, Ayano biasa menyebut Amasawa ‘iblis/setan kecil’. Seperti murid Koudo Ikusei lainnya, Amasawa biasa mengenakan pakaian seragam sekolah, seragam olahraga sekolah, dan bila libur pakaian casual.

Kemampuan Ichika Amasawa tidak seperti murid biasa. Ia memiliki kekuatan dan kecerdasan yang tidak umum untuk usia anak SMA. Wajar saja karena Ichika Amasawa ini adalah seseorang yang berasal dari ‘White Room’. ‘White Room’ adalah suatu proyek penelitian yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang unggul dalam kekuatan, kecerdasan, dan ketangkasan melebihi batasan manusia biasa.

Tujuan adanya orang-orang ‘White Room’ yang dikirim oleh ayah dari Kiyotaka Ayanokoji ke sekolah Ikudo Ikusei ialah untuk membuat anaknya—yang juga seorang mantan ‘White Room’—untuk keluar dari sekolahnya dengan cara apapun. Namun bagi Amasawa, Kiyotaka Ayanokoji merupakan seseorang yang ia kagumi selama ini. Oleh karenanya, ia tidak berada dipihak musuh yang ingin mengeluarkannya, namun berada dipihak Ayanokoji yang engga keluar dari sekolah. Amasawa mengakui hal ini ketika bercakap-cakap dengan Ayanokoji dalam volume 4 chapter 1.

“…..aku ingin mengatakan bahwa, aku bukanlah musuh senpai.” Tukas Ichika Amasawa

Pernyataannya ini terlihat kontradiktif dengan instruksi yang diberikan, tetapi ini diperkuat oleh monolognya di bagian prolog jilid 4.

[Waifuku] Ichika Amasawa 2

Amasawa juga lihai dalam bersandiwara untuk menyembunyikan niat yang sebenarnya. Di samping itu, bagi Amasawa yang berasal dari ‘White Room’ generasi 5, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik adalah syarat mutlak untuk dapat keluar dari tempat penelitian. Hal ini berbanding terbalik dengan Ayanokoji yang kaku saat berkomunikasi untuk pertama kalinya ketika masuk sekolah.

Mempunyai nilai yang baik dalam hal komunikasi tidak serta merta, membuat Amasawa memiliki banyak teman. Faktanya dia tidak memilikinya, bahkan di kelasnya sendiri. Mengenai Ichika Amasawa yang tidak memiliki teman, selain diungkap pada volume 4 diperkuat juga pada volume 3.

Saya memiliki argumen tersendiri terkait dengan Amasawa yang tidak memiliki teman. Dalam hal ini bahwa Amasawa, meski memiliki komunikasi yang baik, namun ia tetaplah seorang keluaran ‘White Room’. Maka, benar tidaknya dia bersikap, tidak dinilai dari prespektif objektif, namun lebih ke lingkungan sosial itu sendiri. Saya membayangkan situasi, di mana teman-temannya berpikir bahwa, “Amasawa ini kok sok cantik ya,” atau “dia centil sekali,” Karena memang Amasawa digambarkan dengan karakter yang terlihat suka bermain-main dan sedikit centil.

[Waifuku] Ichika Amasawa 3

Mengenai kemampuan bertarung, Ichika Amasawa memiliki nilai unggul tersendiri. Menurut analisis Ayanokoji, Ichika Amasawa dari segi pertarungan lebih unggul bahkan, dari Sudou maupun Ryuen. Jika pun Amasawa kalah dalam hal kekuatan, ia masih dapat memenangkannya dari segi teknik. Tidak heran Kushida maupun Horikita yang bertarung bersama Ibuki, dapat dikalahkan dengan mudah, meski sempat berhasil mengunci gerakan dari Amasawa. Keberhasilan Horikita ini bukan berarti kebetulan, sebelumnya Amasawa sudah bertarung terlebih dahulu dan dia dikalahkan. Dalam Light Novelnya belum diungkapkan siapa yang berhasil mengalahkan si ‘iblis kecil’ ini.

Ichika Amasawa bukan berarti tanpa kelemahan. Dalam monolognya di bagian prolog jilid 4, Amasawa menyatakan bahwa dirinya adalah hasil dari sebuah program bayi tabung atau yang sekarang disebut IVF (in vitro fertilization). Akibatnya, ia memiliki kelainan, terutama pada staminanya yang mudah menurun. Menurunnya stamina inilah yang menjadi celah bagi Horikita dan dimanfaatkan dengan baik.

Dalam monolognya juga, Amasawa diberitahu bahwa, benih tersebut diambil dari orang yang sangat berbakat. Sehingga tidak heran, jika Ichika Amasawa mewarisi bakat tersebut.

Saya mungkin tidak bisa merekomendasikan Ichika Amasawa untuk menjadi seorang waifu idaman, tetapi perkembangan selanjutnya akan menjadi menarik. Situasi dimana Ayanokoji yang sudah memiliki kekasih yaitu Kei Kuruizawa dengan Ichika Amasawa seorang yang memiliki kekaguman kepada Ayanokoji sendiri. Usaha pengusiran Kiyotaka Ayanokoji terus berlanjut dan ujian selanjutnya masih menanti.

Sebagai tambahan, informasi mengenai nilai Amasawa menurut OAA (Sistem Akumulasi Nilai Ikudo Ikusei) :

  • Kemampuan Akademis : A (87)
  • Kemampuan Adaptasi : D+ (38)
  • Kemampuan Fisik : A- (83)
  • Kontribusi Sosial : C+ (57)
  • Nilai Keseluruhan : B (68)
startrik

HTC Bermitra dengan Bandai Namco Pictures untuk Membuat Konten Anime VR untuk Viveport

Previous article

Gadis Perawat Dengan Ekpresi Jijik Kan Merawatmu Dengan Penuh Kasih Dalam Anime Sakusei Byoutou

Next article

Comments

More in Simak

You may also like