Hai, Weebs!

Kali ini saya akan mengulas anime yang terbilang cukup lawas. Namun cukup berjaya di masanya. Sebuah anime romance-slice of life dan sedikit berbau harem yang populer di tahun 2012, yaitu Sakura-sou no Pet na Kanojo. Anime yang memiliki rating terbilang cukup tinggi, yaitu 8.16 (MAL).

Bermula dari seorang lelaki Kanda Sorata yang diusir dari asramanya lantaran memungut kucing liar. Karena dilarang, ia dan kucing-kucingnya terpaksa harus pindah ke asrama khusus, yaitu Sakurasou yang menurut kabar, dihuni oleh orang-orang aneh. Meski begitu, Sorata bertekad mencari orang yang mau memelihara kucing-kucing tersebut. Lalu, kembali ke asramanya semula.

Ternyata benar kata orang, bukan hanya saja aneh, penghuninya juga orang-orang berbakat. Barulah terungkap kalau Sakurasou adalah asrama khusus bagi mereka yang berbakat.

Tak lama setelah Sorata pindah, mereka kedatangan lagi seorang gadis pindahan dari Inggris, Mashiro Shiina yang juga seorang yang berbakat sekaligus mempesona. Meski begitu, Shiina adalah orang yang tak bisa mengurus dirinya sendiri. Bukan dia pemalas, bahkan dia seorang pekerja keras tapi lebih seperti kelainan seorang yang berbakat(mungkin?). Di bawah asuhan Cihiro-sensei yang merupakan saudaranya, ia menyerahkan tugas untuk mengurus Shiina kepada Sorata. mau tidak mau, Sorata lah yang mengurusnya.

Keseharian Sorata bersama orang-orang berbakat dimulai dari sini.

Bertabur seiyuu mumpuni

Dengan 24 episode, anime ini memiliki 2 opening dan ending utama. Yang masing-masing masih saya ingat sampai sekarang. Opening pertama Kimi ga Yume wo Tsuretekita by Pet na Kanojo-tachi yang dinyanyikan oleh Kayano Ai, Mariko Nakatsu, Natsumi Takamori yang merupakan seiyuu dari ketiga karakter dalam anime tersebut. Lagu yang enak didengar, membuat bernostalgia kapanpun saya mendengarnya. Opening selanjutnya adalah Yume no Tsuzuki by Konomi Suzuki yang tak kalah bagus dari yang pertama. Lalu DAYS of DASH by Konomi Suzuki dan Prime number ~Kimi to Deaeru Hi~ by Asuka Ookura menjadi ending anime ini. Keduanya pun lumayan enak.

Yang menarik dari seri ini adalah diisi oleh para seiyuu yang mumpuni di bidangnya. Yoshitsugu Matsuoka sebagai Kanda Sorata dan Kayano Ai sebagai Mashiro Shiina yang mana mereka adalah pusat dari jalan cerita. Matsuoka-san terbilang sukses membuat karakter Sorata hidup. Sorata sendiri cukup ekspresif. Ada kalanya ia senang, bercanda, sedih, depresi, marah dsb. Jadi terbilang cukup susah untuk diperankan. Dilihat dari perannya sebagai Sorata saja sudah cukup membuktikan keahliannya sebagai seiyuu. Berbanding terbalik dengan Sorata, Mashiro adalah karakter kuudere tanpa ekspresi. Kayano Ai sangat bagus di sini. Kelayakan mereka pun terbukti hingga beberapa kali bermain dalam proyek yang sama.

Visual anime ini lumayan bagus, meski kadang gambarnya kurang konsisten. Untuk keseluruhan tetap bagus dan enak dipandang.

Jalan cerita ala LN

Untuk jalan ceritanya pun sangat menarik, mungkin karena diadaptasi dari light novel, cerita terasa kompleks dan padat. Sorata yang menjadi pusat cerita adalah orang biasa yang tidak memiliki bakat apa-apa. Ia bingung dengan apa yang ingin dilakukan. Di awal cerita pun, ia mengatakan bahwa hidupnya terasa membosankan. Ketika ia mulai tinggal di Sakurasou, ia bertemu dengan orang-orang berbakat di sana. Para senpai-nya yang mampu berkarya di usia sangat muda di bidang industri hiburan. Belum lagi seorang Shiina yang aslinya adalah pelukis muda yang terkenal keindahan karyanya. Meski mereka memiliki kepribadian unik, mereka tetap menjadi inspirasi bagi Sorata. Melihat mereka berusaha, membuat Sorata pun ingin mengikuti jejak mereka.

Tapi itu awalnya.

Semakin lama, Sorata sadar akan batasan dirinya. Sadar bahwa dirinya berbeda dengan mereka, membuatnya depresi dan akhirnya menyerah. Bakat. Itulah yang tidak ia punya. Menjadikan ia berbeda dunia dengan mereka. Bukan hanya depresi karena usaha kerasnya gagal, ia bahkan membenci Shiina lantaran keberhasilan yang ia dapat. Siapa yang tidak iri ketika melihat perbedaan bakat yang ada pada orang lain? Namun, seiring berjalannya waktu, Sorata mulai bangkit dari keterpurukan dan memutuskan kembali berjuang dengan alasan yang baru.

Banyak rasa

Perubahan karakter dalam anime ini menjadi daya tarik tersendiri. Bukan hanya Sorata dan Mashiro, namun semua karakter yang ada. Selain itu, banyak adegan komedi yang bisa membuat tertawa lebar. Adegan romance yang epic juga melengkapi anime ini. Lengkap deh rasanya.

Anime yang cukup berkesaan bagi saya meski terbilang anime lama. Recomended banget buat kamu yang lagi nyari anime slice of life. Jika ada wibu baru dan meminta rekomendasi ke kalian, anime ini cocok sekali kalian berikan. Selain lucu, topik yang diangkat pun biasa terjadi di kehidupan. Apalagi yang sedang mencari waifu idaman, Shiina si kuudere berkemungkinan termasuk kandidat terkuat.

Imut, kan?

Pelajaran yang dapat diambil :

Tak bisa dipungkiri, bakat memang faktor yang membuat perbedaan besar. Namun, bukan berarti orang berbakat tidak berusaha. Mereka berusaha bahkan lebih dari kita. Karena itu, jangan pernah menyerah dengan usaha kita. Karena menyerah lalu gagal dan berusaha lalu gagal adalah sesuatu hal yang berbeda. Berusaha lalu gagal itu tidaklah sia-sia.

Another_KIRA
Merupakan salah satu KIRA. Bukan untuk menulis kematian, tapi untuk menulis kehidupan.Pecinta jejepangan terutama idol dan cewek 2D.

Bahas Tokyo Revengers Chapter ke 207

Previous article

Video Promosi Film Live-Action Tokyo Revengers Menyoroti Takemichi dan Hinata

Next article

Comments

More in Simak

You may also like