Pembuat film, aktor, dan distributor Jepang memulai kampanye online bernama #SaveTheCinema yang meminta pemerintah untuk memberikan dukungan kepada mini-teater dan bioskop independen karena imbas ekonomi dari COVID-19. Petisi online pada Change.org sudah dimulai pada tanggal 6 April, dan sejak saat itu sudah terakumulasi setidaknya 50.000 tanda tangan.

Menurut terjemahan bahasa Inggris dari teks petisi tersebut, pembatalan atau penundaan acara budaya di Jepang karena tersebarnya coronavirus baru (COVID-19) telah menyebabkan “kerusakan besar pada industri perfilman di negara” itu. Para juru kampanye memprediksi bahwa tanpa dukungan keuangan dengan segera dari pemerintah, banyak bioskop akan bangkrut sebelum musim panas.

Petisi menguraikan tuntutannya sebagai berikut:

  • Sebagai dukungan keuangan darurat, pemerintah harus mengompensasi atas kerugian dan kemerosotan box office di setiap tempat setelah kebijakan karantina dilaksanakan. (Mini-teater mengurangi kursi dan jumlah penayangan untuk bekerja sama dengan kampanye antivirus.)
  • Pemerintah harus memberikan dukungan keuangan untuk membantu mini-teater pulih setelah pandemi berakhir. Dukungan tersebut akan mencakup iklan, penayangan khusus dan undangan tamu di acara-acara khusus.

Para pembuat petisi termasuk Independent Cinema Guild Japan, Japan Community Cinema Center, dan sejumlah sutradara film, aktor, penulis skenario, dan individu lain yang terlibat dalam industri film.

Pada tanggal 6 April, anggota parlemen Jepang menyetujui paket stimulus 108 triliun yen (US$990 miliar) yang ditujukan untuk rumah tangga dan bisnis yang menghadapi kehilangan pendapatan karena terganggunya kegiatan ekonomi. Subsidi hingga 2 juta yen akan diberikan kepada usaha kecil dan menengah yang telah menderita kerugian pendapatan yang signifikan.

Situs Eiga.com menyatakan pada minggu lalu bahwa hasil box office dari 10 film terbaik minggu itu turun sekitar 63% hingga 75% dari minggu sebelumnya. Kinerja box office turun 90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang memiliki film seperti Doraemon the Movie: Nobita’s Chronicle of the Moon Exploration, Dumbo, dan Tonde Saitama.

Banyak teater di Tokyo tidak terbuka untuk akhir pekan lalu, setelah seruan Gubernur Tokyo Yuriko Koike untuk penduduk Tokyo untuk tinggal di rumah dan menghindari keluar di akhir pekan. Banyak teater di luar Tokyo masih beroperasi. Tokyo, serta enam prefektur lainnya, kini menghadapi deklarasi keadaan darurat yang direncanakan berlangsung sebulan.

Distributor Jepang telah menunda rilis film terbaru seperti Shimajirō to Sora Tobu Fune (Shimajirō and the Flying Ship), Eiga Doraemon: Nobita no Shin Kyoryū (Doraemon the Movie: Nobita’s New Dinosaur), Gekijō-ban Ultraman Taiga: New Gene Climax (Ultraman Taiga The Movie: New Generation Climax), Eiga Precure Miracle Leap: Minna to Fushigi na 1-nichi (Everyone and the Mysterious 1 Day), Onward, Dolittle, Sonic the Hedgehog, Fate/stay night: Heaven’s Feel III. spring song, Harriet, Little Women, Bokutachi no Uso to Shinjitsu: Documentary of Keyakizaka46, The Dead Don’t Die, Step, Vox Lux, dan The Current War. Mereka juga menunda rilisnya film mendatang termasuk Princess Principal: Crown Handler, No Time to Die, Detective Conan: The Scarlet Bullet, Mulan, Eiga Crayon Shin-chan Gekitotsu! Rakuga Kingdom to Hobo Yonin no Yūsha, Violet Evergarden: The Movie, A Quiet Place Part II, Peter Rabbit 2: The Runaway, dan Looking for Magical DoReMi.

Sumber: ANN

Mitōhan

Manga Rap Anak-Anak B Rappers Street Berakhir

Previous article

Io Sakisaka, Kreator Blue Spring Ride, Akan Terbitkan Manga One-Shot Baru Pada Bulan Mei

Next article

Comments

More in Industry

You may also like