Benda elektronik seperti smartphone dan perangkat elektronik lainnya dapat melakukan banyak hal untuk kita saat ini, dari mengerjakan tugas sekolah, mengatur jadwal, membuat catatan, dan bahkan berhalu ria dengan beragam waifu virtual.
Kemudahaan dan kenyamanan menggunakan smartphone dan perangkat elektronik lainnya itu banyak kita lihat dalam beragam aktivitas, bahkan aku yakin kamu juga banyak sekali aktivitas yang saat ini sudah menjadi terlalu bergantung kepada smartphone tersebut.
Terlebih lagi dengan suasana kehidupan yang mulai merangkak menuju Work Frome Home (Bekerja Daring) / Study From Home (Pembelajaran Daring), Banyak aktivitas yang sudah hampir meminimalisir penggunaan kertas, seperti pekerjaan tugas sekolah misalnya. Bahkan untuk belanja sendiri banyak yang sudah lebih menyukai gesek-gesek layar sambil tiduran dirumah sembari melihat harga-harga diskon untuk dibeli.
Namun, dari sekian banyak kemudahan yang kamu dapatkan menggunakan smartphone, adakah terbesit dalam pikiran kalian dan pernahkah kamu bertanya-tanya apakah menulis sesuatu secara fisik lebih baik daripada menulis menggunakan smartphone?
University of Tokyo dan NTT Data Institute of Management Consulting menerbitkan sebuah penelitian pada 19 Maret yang mengatakan bahwa tulisan tangan sebenarnya meningkatkan aktivitas kinerja otak lebih banyak dari yang kamu lakukan jika kamu menggunakan smartphone atau tablet.
Dalam percobaan tersebut, para peneliti membagi 48 peserta antara usia 18 dan 29 menjadi tiga kelompok – satu untuk catatan tulisan tangan, satu untuk smartphone, dan satu untuk tablet – dan meminta mereka untuk menuliskan rencana untuk dua bulan ke depan berdasarkan teks sampel. Mereka kemudian ditanyai tentang apa yang mereka tulis satu jam setelah latihan, sementara peneliti mengukur aktivitas otak mereka melalui MRI fungsional.
Studi tersebut menemukan bahwa meskipun tidak banyak perbedaan dalam jumlah jawaban benar yang diberikan masing-masing dari ketiga kelompok, otak kelompok tulisan tangan menunjukkan lebih banyak aktivitas di area otak yang memproses ingatan dan bahasa.
Lektor kepala Kuniyoshi Sakai, yang berpartisipasi dalam penelitian ini, mengklaim hal ini karena otak kamu lebih mengingat sensasi dan lokasi di mana kamu secara fisik menulis surat di selembar kertas. Jadi, meskipun perangkat elektronik seperti smartphone dan tablet membutuhkan lebih sedikit ruang dan bagus untuk mencari sesuatu, Sakai berpendapat bahwa tulisan tangan bisa lebih baik untuk berpikir atau latihan berbasis kreativitas.
Netizen Jepang terpesona dengan penelitian tersebut dan menawarkan pemikiran mereka sendiri tentang tulisan tangan versus mengetik.
“Aku tahu itu! Aku selalu merasa lebih mudah untuk memilah pikiranku saat menulis dengan tangan. Alat seperti Pensil Apple sangat bagus karena tidak memerlukan kertas, tetapi aku tidak ingin terlalu tertarik dengan kenyamanannya.
“Aku ingin tetap fleksibel.”
“Aku merasa agak malu membawa-bawa kertas agenda, tapi berita ini membuatku sangat bahagia! Aku sebenarnya suka menulis. ”
“Tapi menurutku elektronik punya lebih banyak kelebihan.”
“Ya, tapi smartphone memiliki konversi kanji.”
Seperti yang dikatakan warganet terakhir, menulis sesuatu dengan tangan dapat mengubah bahasa. Kamu harus banyak berlatih menulis untuk mengingat ribuan karakter kanji Jepang, tetapi jika kamu memiliki ponsel cerdas atau tablet, perangkat akan mengubah tulisan kamu dari hiragana fonetik menjadi kanji rumit tanpa perlu usaha ekstra.
Bahkan untuk menulis sesuatu dengan huruf alfabet yang tidak jauh lebih sedikit daripada Kanji juga membuat aktivitas ekstra pada otak, karena kamu juga harus memikirkan bentuk, dan gerakan yang tepat untuk menulis sesuatu yang kamu inginkan.
Mungkin kemudahan seperti inilah yang mendorong Daerah Shibuya untuk memberikan setiap siswa SD dan SMP sebuah tablet! Tapi kami juga punya perasaan, meski begitu, guru tetap akan meminta anak-anak untuk berlatih menulis kanji dengan tangan.
Disekolah yang berada di Indonesia sendiri terlihat banyak yang sudah mengimplementasikan Pembelajaran Daring, mungkin itulah alasan yang paling besar mengapa terkadang aku banyak melihat anak-anak yang tulisan tangannya bagaikan ceker ayam, antara memang malas menulis menggunakan tangan karena tulisannya memang jelek dan tidak ingin improve, atau memang karena mengetik menggunakan smartphone/tablet/komputer lebih praktis.
Penelitian ini juga menegaskan menulis secara fisik menggunakan tangan, pensil dan kertas itu jauh lebih meningkatkan kreativitas daripada menggunakan perangkat elektronik lainnya seperti mengetik menggunakan komputer.
Misalnya saat kamu menulis sebuah naskah novel dari ide cemerlang yang terbesit dalam pikirannmu. Ketika menulis dengan pensil dan kertas, jika ada beberapa kalimat yang kamu rasa tidak pantas atau tidak menarik yang sudah tertulis, kamu memiliki pilihan untuk menghapusnya menggunakan tipex atau alat penghapus lainnya, namun cara paling simpel adalah dengan mencoretnya saja atau lewati saja untuk diperbaiki nanti. Kejadian ini dapat merangsang otak untuk menjadi lebih kreatif.
Jika mengetik menggunakan komputer, atau perangkat lainnya, kamu memiliki kemudahan yang sangat besar ketika membuat kesalahan dan kesalahan tersebut akan menghilang dan tak pernah terekam bahwa itu pernah terjadi. Jadi, seolah melupakan hal kreatif yang dulu pernah bayangkan.
Namun di sisi lain, biarpun menulis menggunakan tangan dan alat tulis memiliki peningkatkan kinerja otak, mengetik menggunakan komputer juga dapat meringankan beban otak untuk lebih berfokus kepada hal kreatif yang ingin ditulis tanpa perlu mempertimbangkan hal-hal kesalahan lainnya.
Menurut saya, semua ini akan kembali kepada diri kalian sendiri, akankah kreativitas itu lebih nyaman ditulis menggunakan tangan dan kertas, atau menggunakan perangkat elektronik lainnya.
Referensi: Otaku.com, Jiji.com, Soranews24
Gambar: Pakutaso & Pakutaso
Comments