Megalo Box adalah serial anime televisi yang ditayangkan pada musim semi 2018. Serial anime ini dibuat untuk memperingati 50 tahun manga Ashita no Joe.  Studio TMS Entertainment dan 3xCube, yang juga memproduksi anime Ashita no Joe kedua pada tahun 1980, menggarap serial anime ini. Kepala produksinya adalah sutradara Yō Moriyama yang bekerja dengan penulis skenario Katsuhiko Manabe dan Kensaku Kojima, dengan musik yang digubah oleh artis hip-hop Mabanua.

Plot/Story

Serial ini mengambil latar di Jepang yang futuristik di mana warga berlisensi tinggal di kota kaya, sementara warga yang tidak memiliki lisensi dipaksa masuk ke daerah kumuh di pinggirannya. Megaloboxing adalah olahraga populer di dunia ini yang mirip dengan tinju, perbedaannya hanyalah petinju bertarung dengan menggunakan kerangka logam yang membuat serangannya jauh lebih mematikan. Junk Dog adalah seorang pemuda yang bertarung di arena ilegal bawah tanah dalam pertarungan yang memiliki hasil tetap di mana pelatihnya Gansaku Nanbu mengarahkannya kapan harus kalah dalam pertarungan.

Suatu malam dia hampir menabrakkan sepeda motornya ke Yukiko Shirato, yang merupakan kepala Grup Shirato, perusahaan kaya raya yang mengawasi turnamen Megalonia. Junk Dog berkelahi dengan pengawalnya, Yūri, yang juga merupakan Megaloboxer peringkat teratas. Yukiko menghentikan pertarungan, tetapi Yūri mencari Junk Dog dan bertemu dengannya di ring bawah tanah di mana dia dengan mudah mengalahkan petarung yang kurang berpengalaman dan menyuruhnya untuk melawannya lagi di Megalonia, yang mana Junk Dog akan membutuhkan tempat di atas Megalobox resmi, peringkat untuk memenuhi syarat, serta ID kewarganegaraan yang tepat untuk memasuki peringkat di tempat pertama. Setelah Nanbu membujuk bos mafia Fujimaki untuk memalsukan ID Junk Dog dengan nama Joe, keduanya diberi waktu 3 bulan untuk mencapai tujuan mereka untuk mencapai puncak peringkat Megalobox agar memiliki kesempatan untuk bertarung di Megalonia.

Sinopsis di atas dilansir dari: Wikipedia

Pembawaan cerita yang cukup sederhana pada awalnya, yang mana penonton akan disuguhkan dengan suasana di mana karakter utama dalam anime ini yaitu Junk Dog yang menjalani kehidupan kelamnya sebagai petinju “bawah tanah” yang melakukan pertarungan tinju sandiwara demi meraih untung di bawah pergerakan mafia. Di sini juga diperlihatkan sebagaiamana besarnya ketidakpuasan si Junk Dog ini menjalani kehidupannya saat ini karena merasa dia memiliki bakat seorang “petinju sejati” namun bakat tersebut sia-sia dan tak seorang pun yang mengakui bakatnya itu.

Sampai saatnya suatu kejadian tak terduga saat Junk Dog bertemu dengan champion nomor 1 Megalonia (Perlombaan tinju paling populer saat itu) yang bernama Yuri. Mulai terlihat percikan ambisi yang muncul dari diri Junk Dog saat bertemu dengannya. Seperti hanya satu tujuan yang ada dalam benaknya saat itu yaitu mengalahkan sang champion menjadi juara dalam Megalonia. Dengan begitu maka dia dapat membuktikan bahwa petinju “bawah tanah” pun dapat menjadi “petinju sejati”. Hal yang cukup unik dari ambisinya adalah dia hanya menjadi terpaku dengan tujuannya sendiri yaitu bertarung di atas ring Megalonia melawan Yuri, bukan atas segala keuntungan material yang didapatkannya kalau menang.

Singkat cerita, Junk Dog bersama dengan rekan sekaligus pelatihnya, Nanbu Gansaku akhirnya mendapatkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara yang berlisensi berkat bantuan dari kepala mafia  tempat kerjanya sebelumnya, Fujimaki, karena untuk mengikuti Megalonia harus memenuhi syarat sebagai warna negara yang berlisensi. Dengan begitu Junk Dog secara administrasi telah terdaftar sebagai warga negara dengan nama Joe dan memulai debut tinjunya dengan nama “Gearless” Joe. Yap, persis seperti namanya, dia sama sekali tidak memakai gear saat melakukan pertandingan tinju, di mana yang sewajarnya adalah para megaloboxer mengenakan gear saat bertarung di atas ring tinju.

Megalo Box - Anjing Liar yang Mencoba Menggapai Puncak 1

“Bukan gear yang menentukan pemenangnya. Tapi petinjunya.” Sebuah kutipan yang sederhana yang selalu dipercaya oleh Joe sehingga bisa bertarung di atas ring Megalonia. Dengan berpegang teguh terhadap prinsip itu akhirnya Joe bersama timnya dapat menuju ke puncak Megalonia. Tentu saja dalam menggapainya tidak selalu melaluinya dengan jalan yang mulus. Banyak konflik yang mulai bermunculan mulai dari persahabatan hingga penghianatan. Kisah yang benar-benar mencerminkan bagaimana kondisi kehidupan “dunia bawah” yang sangat memilukan.

Megalo Box - Anjing Liar yang Mencoba Menggapai Puncak 2

Terdapat suatu kisah sederhana yang dapat menggambarkan karakter tokoh di dalamnya dan memiliki makna mendalam yaitu “kisah kalajenking yang ingin menyeberangi sungai”.

Tapi kalajenking tidak bisa berenang. Lalu kalajengking meminta bantuan katak di pinggir sungai agar dia memberinya tumpangan untuk menyeberang. Katak berkata: “Tapi kau pasti akan menyengatku, ‘kan?” Kalajengking menjawab: “Tak mungkin kulakukan itu. Karena jika kau mati di tengah jalan, aku akan tenggelam.” Katak pun percaya dan memperbolehkan kalajengking naik di punggungnya, dan mulai menyeberangi sungai. Tapi di tengah jalan, kalajengking menyengat katak. Perlahan kehilangan kesadaran, katak berkata: “Kau bilang tidak akan menyengatku.” Lalu kalajengking pun menjawab: “Apa boleh buat. Ini memang sifat alami kalajengking.”

Kisah tersebut sangat menggambarkan konflik yang terjadi di dalamnya yaitu antara Joe dan Nanba. Penganalogiannya adalah Joe sebagai seekor katak dan Nanba sebagai kalajengking. Konflik yang cukup kental dan pengeksekusian yang sangat baik terlihat di sini.

Megalo Box - Anjing Liar yang Mencoba Menggapai Puncak 3

Menuju ke scene paling ditunggu dan tentunya paling epic dalam serial ini. Ya pada akhirnya Joe pun dapat melawan orang yang paling ingin dia lawan di atas ring tinju yaitu Yuri. Semua usaha dan kerja kerasnya selama ini terbayarkan. Merasakan pertarungan tinju yang sesungguhnya dengan melawan “petinju sejati”. Satu episode terakhir yang terasa singkat saking mendebarkannya pertarungan di antara keduanya. Saya sendiri pun hanya bisa terkagum-kagum dibuatnya dengan bulu kuduk yang dibuat merinding.

Grafik & musik

Meskipun serial ini mengambil latar di Jepang yang futuristik, tidak ada penggambaran suasana yang sangat mencolok di sini layaknya latar futuristik pada umumnya seperti katakanlah Cyberpunk 2077 di mana semua hal yang serba digital dan futuristik dengan menggunakan warna-warna yang mencolok mata. Justru penggambaran suasana layaknya anime retro yang terlihat.

Megalo Box - Anjing Liar yang Mencoba Menggapai Puncak 4

Terlihat pemandangan kota dengan penggunaan palet warna kombinasi sedikit oranye dan abu-abu, menggambarkan suasana yang hangat dan kalem.

Lantas bagaimana dengan kualitas musiknya? Mungkin satu kata yang dapat mewakilinya adalah “fantastis”. Ya, mulai dari opening, insert song, bgm, hingga ending pun memiliki kualitas yang sangat bagus dan mendukung suasana di dalamnya. Mungkin kalau ada nominasi serial anime sport dengan kualitas musik paling bagus, maka Megalo Box akan menjadi salah satunya dan tentunya akan memenangkannya.

kesimpulan

Ending yang cukup mengejutkan di mana penonton diminta untuk berasumsi sendiri  akan ending-nya dengan diberikan beberapa cuplikan scene setelah adegan Joe dan Yuri saling jotos di atas ring tinju. Apakah cerita berakhir dengan bahagia? Ataukah sebaliknya? Pertanyaan itulah yang harus dijawab sendiri oleh penonton. Menurut saya itu adalah pilihan eksekusi yang cukup bagus dan unik di mana tidak diperlihatkan secara eksplisit akhir dari ceritanya. Lalu apakah serial anime ini direkomendasikan untuk ditonton? Jawabannya sudah jelas, YA. Bahkan untuk seseorang yang tidak terlalu suka dengan genre sport terutama tinju, dengan melihat anime ini akan dapat merubah persepsi orang terhadap anime bergenre sport.

Avalon

Pertunjukan Panggung Kedua Demon Slayer Akan Digelar di Tokyo dan Osaka pada Bulan Agustus

Previous article

Gamer pro Daigo Umehara Dinyatakan Positif COVID-19

Next article

Comments

More in Anime

You may also like