Manga Tentang Pandemi Dapatkan Serialisasi Online Baru Gratis

Manga Rieux wo Machi Nagara (While Rieux Waits) karya Ao Akato mendapatkan serialisasi ulang mingguan di situs manga online Comic Days milik Kodansha. Manga kerisauan medis ini, yang menceritakan kisah sebuah kota fiksi di Jepang menjadi dibanjiri dengan sampar misterius, awalnya dijalankan di majalah Evening milik Kodansha dari tahun 2017 hingga 2018 dan terdiri dari tiga volume secara keseluruhan. Judulnya merujuk ke karakter dari novel eksistensial klasik karya Albert Camus yang berjudul The Plague.

Waktu dari serialisasi ulang ini bukan kebetulan, karena coronavirus baru COVID-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Menurut halaman Comic Days dari manganya, delapan chapter pertama sebelumnya telah dirilis secara gratis, dan serialisasi baru ini didorong oleh tanggapan luar biasa yang mereka terima. “Meskipun karya ini adalah fiksi, dan skenario yang digambarkan di dalamnya berbeda dari kenyataan, kami berharap ini memberikan bantuan mengenai ‘cara yang tepat untuk takut,'” tertulis di teks pengantar.

Seluruh cerita manga ini akan diserialisasikan setiap minggu secara gratis, meskipun pembaca yang membeli koin melalui situs web atau aplikasinya akan dapat membaca lebih lanjut.

Di Twitter, Akato menulis: “Pada saat serialisasi mingguan ini berakhir, saya harap situasinya telah tenang di dunia nyata …”

Kasus COVID-19 yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Cina pada bulan Desember, dan kemudian mulai menyebar dalam berbagai tingkat dan intensitas di banyak bagian dunia melalui inkubasi pada inang manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan dunia pada tanggal 30 Januari, dan mengumumkan pada tanggal 11 Maret bahwa mereka mengklasifikasikan wabah sebagai pandemi. Pada tanggal 31 Maret, WHO melaporkan bahwa ada 754.948 orang yang terinfeksi di seluruh dunia. 36.571 orang telah meninggal karena penyakit ini.

Pada tanggal 31 Maret, WHO melaporkan bahwa Jepang memiliki 1.953 kasus COVID-19 dengan 56 kematian. Angka ini tidak termasuk jumlah kasus dari kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Yokohama. Kapal pesiar itu memiliki 712 penumpang yang terinfeksi dengan tujuh kematian.

Sumber: ANN