Seorang anggota staf Komite Olimpiade Jepang telah meninggal dalam bunuh diri di kereta bawah tanah Tokyo, menurut sebuah laporan oleh penyiar lokal Jepang Nippon Television. Pria itu berusia 52 tahun dan bekerja sebagai manajer perakunan. Kematiannya masih dalam penyelidikan. Kepolisian Metropolitan Tokyo mengidentifikasi pejabat tersebut sebagai Yasushi Moriya.
Nikkei kemudian mengonfirmasi bahwa kematian pejabat Komite Olimpiade Jepang di stasiun kereta bawah tanah Tokyo itu sedang diselidiki sebagai bunuh diri. Sumber mengatakan bahwa manajer perakunan berusia 52 tahun itu terlihat melompat dari platform, tetapi tidak ada catatan bunuh diri yang ditemukan di barang-barangnya.
Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Tokyo masih berniat untuk mengadakan Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda dari tahun lalu dan dijadwalkan ulang menjadi 23 Juli-8 Agustus tahun ini, meskipun ada seruan dari mayoritas warga Jepang yang disurvei dan orang luar Jepang untuk membatalkan pertandingan tersebut.
Pemerintah Jepang memperpanjang keadaan darurat di Tokyo, Kyoto, Osaka, Hyogo, Aichi, Fukuoka, Hokkaido, Okayama, dan Fukushima hingga 20 Juni.
Sembilan prefektur di atas pada awalnya dijadwalkan untuk mengakhiri keadaan darurat masing-masing pada tanggal 31 Mei.
Okinawa telah mengumumkan bahwa keadaan daruratnya, yang baru dideklarasikan pada hari tanggal 23 Mei, akan berlangsung hingga 20 Juni. Keadaan darurat saat ini meliputi lebih dari 40% populasi Jepang.
Di bawah perpanjangan baru, pemerintah telah meminta toko serba ada dan pusat perbelanjaan besar (lebih besar dari 1.000 meter persegi atau sekitar 10.800 kaki persegi), tempat main pachinko, arkade, dan pemandian umum untuk tutup paling lambat jam 20:00 pada hari kerja, dan tutup seluruhnya pada akhir pekan. Pemerintah juga telah meminta acara tidak dihadiri lebih dari 5.000 hadirin (atau tidak lebih dari 50% kapasitas) dan diakhiri pada pukul 21.00. Sebelum perpanjangan, pemerintah telah meminta tempat-tempat itu untuk ditutup, dan acara tidak dihadiri secara langsung atau tatap muka.
Pemerintah Jepang mendeklarasikan keadaan darurat di prefektur Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo pada tanggal 23 April. Keadaan darurat terbaru ini awalnya dijadwalkan akan diakhiri pada tanggal 11 Mei. Keadaan darurat itu dimaksudkan untuk membatasi jumlah perjalanan selama liburan Golden Week di negara itu pada awal bulan Mei. Pemerintah Jepang kemudian memperpanjang keadaan darurat ini ke tanggal 31 Mei, dan menambahkan prefektur Aichi dan Fukuoka mulai tanggal 12 Mei. Pemerintah kemudian menambahkan Hokkaido, Okayama, dan Hiroshima pada tanggal 16 Mei.
Comments