By Sudah bukan rahasia memang kalau industri game internasional lumayan ikut didominasi oleh China, khususnya untuk sektor game mobile yang semakin melejit berkat dorongan production value hingga kesuksesan mainstream dari perusahaan seperti HoYoverse misalnya. Meski begitu, pemerintahan China sendiri kurang menaruh dukungan pada industri game dan sering menerapkan regulasi yang semakin mempersulit banyak developer.
Melalui laporan terbaru dari media Reuters yang cukup menjadi perbincangan heboh sejak minggu lalu, ternyata pemerintah China sudah kembali menerapkan regulasi lebih ketat dalam upaya mengurangi kebiasaan gamer dalam menghamburkan uang mereka. Beberapa aturan barunya terbilang cukup ekstrim seperti bagaimana hadiah log-in game mobile harus ditiadakan, sesuatu yang memang jadi intensif penting dalam menjaga minat pemain agar tetap aktif memainkan game favoritnya, terutama bagi kaum F2P yang aktif menabung beragam bonus tersebut.
Selebihnya aturan yang diterapkan juga mencakup dibatasinya pengeluaran untuk game mobile, penutupan akses gacha bagi para pemain di bawah umur, penambahan opsi untuk membeli konten gacha secara langsung, hingga ditiadakannya bonus top-up awal. Sementara ini aturannya belum benar-benar diterapkan secara resmi dan draftnya masih membutuhkan feedback dari pihak terkait hingga tanggal 22 Januari 2024 nanti. Bergantung pada feedback yang didapat, aturan ini bisa saja akan tetap dipertahankan, mendapat penyesuaian ulang, atau ditiadakan sepenuhnya.
Pada skenario terburuknya ini tentu saja bisa memberi dampak yang sangat besar pada sistem monetisasi dari suatu game, potensi keuntungan yang bisa didapat darinya, hingga keaktifan pemain. Meski hanya berlaku di China, tidak menutup kemungkinan kalau versi global dari suatu game tertentu akan mendapat penyesuaian juga di beberapa tempat, termasuk hadiah log-in sendiri yang mungkin dirasa gamer China juga harus ditiadakan di server lain agar tetap adil.
Comments