Episode 3 kali ini membawa karakter yang pernah muncul di prolog dan episode 1 untuk anime ini, yaitu artis cilik jenius bernama Arima Kana.
Menariknya, karakter ini masih kuanggap jadi karakter dengan rambut yang paling kuanggap aneh warnanya. Soalnya warnanya ungu merah jambu tua yang mengkilap dan kayak permen. Jadi kuanggap benar-benar unik karena warna rambutnya yang benar-benar kayak permen.
Setidaknya aku suka versi Arima Kana yang sekarang ini. Karena kuanggap dia jadi lebih dewasa dibandingkan versi Arima Kana pas masih kecil di episode 1. Soalnya dia menyadari kesalahannya dan memperbaikinya sekarang. Dia jadi lebih telihat menarik daripada sebelumnya.
Tapi aku tetap nggak suka sama palet warnanya doang sih. Soalnya benar-benar kayak permen.
Hanya saja, saat aku melihat episode ini. Ketika Aqua diceritakan menyerah soal akting karena kemampuannya buruk. Aku rasa bukan karena dia tidak punya bakat. Tapi karena dia terlalu berfokus untuk mencari pelaku sebenarnya. Terutama bagaimana dia mencoba merestas handphone ibunya untuk mencari pelaku sebenarnya yang sudah menghamili ibunya.
Jadinya kemampuan sebenarnya malah tidak muncul karena dia jadi aktor bukan karena dia suka. Tapi karena dia ingin membalas dendam kematian ibunya. Soalnya kalau dia jadi aktor ternama, dia bisa lebih mudah mendapatkan informasi soal siapa saja yang dekat dengan ibunya sebelum dihamili. Sayangnya hal itu malah menghancurkan dirinya.
Meskipun aslinya aku ingin menulis soal Aqua ini di kesan episode 2. Aku lebih suka membahasnya untuk kesan episode 3 karena sekarang aku mengerti bagaimana caranya Aqua mendapatkan informasi soal nama-nama yang pernah berhubungan dengan ibunya di masa lalu.
Apalagi di episode ini juga Aqua berhasil menemukan salah satu puzzle soal kematian ibunya dan pelakunya. Jadi kuharap di episode 4 nanti bakal lebih keren lagi.
Comments