Belum lama ini kita memperingati hari kasih sayang. Biasanya, momen tersebut dimanfaatkan para pasangan untuk saling mengungkapkan kasih sayang. Namun, kasih sayang tidak hanya bisa kita ungkapkan pada pasangan saja. Sudahkan kamu mengungkapkannya kepada ibumu?
Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wo Kazarou
English : Maquia: When the Promised Flower Blooms
Studio : P.A. Works
Genre : Drama, Fantasy
Durasi : 1 jam 55 menit
Desa yang Terusik
Saat menit-menit awal, kita sudah disuguhkan dengan kedamaian dan ketentraman kaum Iorph, didukung dengan BGM harpa dan suara alat tenun yang membuat kami merasa seperti di surga. Iorph adalah kaum yang memiliki umur yang sangat panjang meskipun secara fisik mirip dengan manusia. Wajah kaum Ioprh tetap awet muda walaupun telah berumur ratusan tahun. Umur yang panjang itu dihabiskan dengan menenun hibiol, untaian benang yang sangat indah dan panjang.
Ketenangan itu berubah menjadi bencana dengan kedatangan Pangeran Izol dari Kerajaan Mezarte. Raja Mezarte memerintahkan pangeran untuk membawa semua perermpuan Iorph demi mewujudkan suatu legenda kuno. Siapapun yang menghalangi titah harus dilenyapkan. Namun, Maquia berhasil lepas dari bencana itu.
Belajar Menjadi Seorang Ibu
Tanpa sengaja, Maquia bergelantungan pada hibiol yang tersangkut pada Renato, seekor naga yang mengamuk. Naga itu menderita penyakit mata merah yang membuat kulitnya mengeluarkan api, yang selanjutnya membakar hibiol tempat Maquia bergelantungan. Ia pun jatuh di tengah hutan. Tiba-tiba terdengar tangisan bayi dari kejauhan. Ia mendekati suara itu dan menemukan seorang bayi di pelukan ibu kandungnya. Ibunya telah meninggal, dibunuh pencuri yang menghancurkan tempat itu. Merasa tersentuh, Maquia memutuskan merawat bayi itu.
Tidak mudah membesarkan seorang bayi. Namun ia berhasil menemukan tempat tinggal. Ia dibantu oleh Mido, seorang janda 2 anak yang sehari-seharinya bekerja sebagai pembuat keju. Mido juga membantu mencarikan alat tenun untuk Maquia, karena hasil tenun kaum Ioprh terkenal bagus dan mahal.
Tanpa sadar, Ariel tumbuh dengan pesat. Kami sungguh terharu, rasanya Ariel seperti anak kami sesungguhnya. Film ini menyuguhkan peristiwa penting saat membesarkan anak, yaitu masa saat anak pertama berjalan, kemudian pergaulan dengan anak-anak lain, serta saat di mana Ariel menjadi remaja dan mulai menentukan jalan hidupnya sendiri. Bahkan Maquia juga menampilkan saat Ariel setelah menikah dan proses kelahiran โsang cucuโ.
Rasanya film ini seperti roman yang berkisah tentang Ariel hingga kematiannya. Karena umurnya yang panjang, mau tak mau kaum Iorph akan menyaksikan kematian manusia biasa, termasuk Ariel. Jujur saja, kami sangat tersentuh saat pertemuan Maquia dan Ariel untuk terakhir kalinya. Apalagi saat mengenang perjalanan hidupnya, mungkin saja air mata kami bisa membuat satu kompleks kebanjiran.
Perkawinan Politik
Sang Raja memerintahkan pangeran untuk mengawini salah satu wanita Ioprh dengan harapan anak mereka akan memiliki darah Iorph yang berumur panjang. Wanita malang itu bernama Leilia, sahabat Maquia. Kerajaan menggelar pesta besar-besaran atas pernikahan itu. Namun, ada sedikit sabotase dari Maquia dan Krim. Sayangnya, Leilia tidak bisa pergi. Ia tengah mengandung seorang anak dari sang pangeran. Diharapkan anak itu akan menjadi penerus tahta yang mewarisi keabadian kaum Iorph.
Anak itu bernama Medmel. Tetapi, ia tidak mewarisi sifat kaum Iorph. Sang Raja putus asa dan memerintahkan pencarian wanita Iorph untuk dikawini kembali. Medmel diasingkan dan tidak diperbolehkan bertemu ibunya. Leilia frustasi, ia dikurung dalam sebuah kamar. Ia kesepian.
Semua hal itu berujung pada akhir yang menyakitkan. Akhirnya Leilia berhasil menemui Medmel. Namun, sang anak sudah lupa dengan ibu kandungnya sendiri. Betapa sakitnya perasaan Leilia mengetahui hal itu. Ia ingin melupakan anaknya, tetapi tetap saja, seorang ibu tidak akan pernah lupa mengenai anak kandungnya.
Visual dan Musik yang Mengagumkan
Film ini benar-benar memanjakan mata dan telinga kami. Desa Ioprh, gerigi roda dan cerobong industri, hingga kerajaan ditampilkan dengan sangat baik. Tidak banyak film, bahkan tv seriesย di industri anime yang memiliki ย visual sebagus ini. Visual tersebut juga cukup konsisten sejak awal hingga akhir, membuat film ini sangat nikmat untuk ditonton.
Maquia juga menyajikan musik yang luar biasa. Kazuhiro Wakabayashi berhasil memanjakan telinga kami. Seperti yang kami katakan di awal, suara harpa dan alat tenun sangat enak untuk didengar. Penempatan BGM lainnya juga terasa pas dan tidak membosankan. Bahkan, Maquia berhasil menyajikan penggunaan BGM hening yang luar biasa, membuat adegan lebih terasa di hati. Film ini ditutup dengan lagu Viator yang sukses menembus playlistย kami. Viator adalah bahasa latin yang berarti perjalanan, karena Maquia pada akhirnya harus terus melangkah meninggalkan segala masa lalunya, termasuk Ariel.
Apakah Maquia Layak untuk Ditonton?
Kami sangat merekomendasikan Maquia untuk ditonton. Anda akan tertawa. Anda akan menangis. Anda akan tersenyum. Anda akan merasa marah. Semua emosi akan bercampur aduk. Tetapi, semua hal itu diawali dari Ibu yang melahirkan kita. Ibu yang telah membesarkan kita. Ibu yang mengajari banyak hal kepada kita. Percayalah, setelah menonton Maquia, Anda ingin segera menemui ibu dan memeluknya.
Comments