By 
Mamoru Oshii membahas perasaannya tentang sutradara Evangelion, Hideaki Anno, secara panjang lebar dalam sebuah wawancara yang dipos di Pia pada tanggal 20 April. Ketika ditanya apakah dia telah melihat: 3.0+1.0: Thrice Upon A Time, dia menjawab bahwa dia belum melihatnya. Namun, secara umum mengomentari gaya penyutradaraan Anno dan karya terbarunya, dia mengatakan bahwa keduanya memiliki gagasan yang sangat berbeda tentang apa artinya menjadi sutradara.
Menurut Oshii, Anno “lebih seperti produser daripada sutradara.” Sementara Oshii tidak memiliki ketertarikan apapun pada sisi bisnis anime dan hanya ingin fokus pada apapun yang dia buat sendiri, Anno lebih tertarik pada sisi itu. Oshii mengatakan bahwa menurutnya itu cocok untuknya.
Di sisi lain, karena perbedaan pandangan ini, Oshii mengatakan bahwa karya Anno “kekurangan tema.” Dia memuji aspek visual gaya penyutradaraan Anno, tetapi mengatakan bahwa tidak ada tema yang diekspresikan di bawah gaya tersebut.
“Ekspresi dan tema adalah hal yang berbeda,” katanya. “Presentasi garda depan atau melahirkan gaya presentasi baru bukanlah hal yang sama dengan sebuah tema.” Dia mengatakan, mungkin karena dirinya dan Hayao Miyazaki termasuk generasi pembuat film yang lebih tua, keduanya selalu memikirkan apa yang ingin mereka ungkapkan setiap kali membuat film. Dalam kasusnya sendiri, dia membuat film agar dia bisa “berkelahi dengan masyarakat,” dan dia percaya bahwa Miyazaki melakukan hal yang sama bahkan jika dia mengeklaim membuat film untuk dinikmati anak-anak.
Oshii juga mengatakan bahwa batasan Anno juga dimiliki oleh Mamoru Hosoda dan Makoto Shinkai, yang karyanya juga “kekurangan tema utama.” “Dengan kata lain, saya tidak bisa merasakan motivasi fundamental yang mereka miliki untuk membuat film,” katanya.
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa dia tidak bermaksud berkomentar tentang Anno sebagai sebuah kritik tentunya. Dia menjelaskan sebagian besar karya Anno sebagai “seperti I-Novel (novel pengakuan tentang perasaan pribadi)”, sehingga apa pun yang dia lakukan dia tetap jujur pada dirinya sendiri. Pertanyaannya lebih tentang apakah seseorang dapat menerima pendekatan itu atau tidak.
Menjelang akhir wawancara, Oshii menjelaskan percakapannya dengan Anno sekitar waktu dia membuat The Sky Crawlers (2008), di mana mereka berbicara tentang bagaimana Anno membangkitkan minatnya dalam bisnis. “Saya pikir Anno punya keinginan itu untuk melintas naik ke atas,” pungkasnya.
Sumber: ANN
Comments