Sword Art Online (SAO), rasanya nama ini benar-benar tidak asing bagi penggemar anime baik dalam jepang sendiri sampai seluruh dunia. Tentu saja popularitasnya juga tidak hanya panas dibicarakan di dunia Light Novel ataupun Anime, tapi juga pada komunitas gamer, gamenya juga masih hangat untuk dibicarakan.
Game SAO sendiri juga sering dijadikan dijadikan tempat bagi Reki Kawahara (Penulis Light Novel SAO) untuk menyajikan seluruh universenya dengan sangat luas, tanpa batas dan tanpa terkecuali ke dalam sebuah game. Hal tersebut juga berlaku kepada salah satu arc yang paling aku sukai di SAO, Project Alicization di dalam game terbarunya yaitu Sword Art Online Alicization Lycoris.
Baik di Anime dan LN, dunia Underworld di Arc Project Alicization disajikan dengan memiliki batasan dimana Kirito berada. Hal itu menjadikan diriku penasaran bagaimana luasnya dunia Underworld dan ketika gamenya hadir, TERNYATA BENAR-BENAR SANGAT LUAS.
Aku bisa melihat semua yang tidak bisa disajikan penuh Reki Kawahara bagaimana luasnya Underworld baik di LN dan anime dimasukkan ke dalam game. Saat aku terjun ke dalamnya aku langsung jatuh cinta dengan seluruh pemandangan yang ada di sana. Sebuah dunia yang indah dan luas yang bisa membuatku bermimpi hidup di sana.
Tentu saja masih ada banyak alasan untuk jatuh cinta pada Sword Art Online Alicization Lycoris (SAO AL). Lantas, apa yang sebenarnya membuatku tidak rantjap selama 2 minggu karena game ini? Apa yang membuatku menyebutnya sebagai Cerita Baru dengan Cita Rasa Fanfiksi yang Payah? Review ini akan mengupasnya lebih dalam.
Catatan: Review ini adalah review yang ditulis saat gamenya versi 1.06 dengan tulisan panjang. Jika anda ingin melihat review yang lebih singkat, bisa kunjungi di sini: https://steamcommunity.com/id/Farmuhan/recommended/1009290
Plot
Karakter utama kita, Kirito tiba-tiba terbangun di tengah hutan sendirian. Awalnya dia bertanya-tanya kenapa dia bisa terbangun disana dan setelah mengingat-ingat, dia rupanya terbangun di dunia Virtual bernama Underworld yang dibuat oleh STL.
Setelah itu dia mencoba jalan-jalan sebentar, habis itu ketemu Eugeo, nebang pohon Gigas Cedar, masuk sekolah ahli pedang, bunuh orang, ketemu alice, dipenjara, bla bla bla bla bla.
Sejujurnya cerita awalnya sama seperti di Season 3 SAO Alicization. Hanya saja dengan penambahan karakter baru yang akan menghiasi cerita perjalanan Kirito dan Eugeo selama di Underworld. Karakter tersebut bernama Medina Orthianos. Seorang gadis berambut pendek berwarna merah yang misterius.
Medina Orthianos hadir saat Kirito dan Eugeo memulai perjalanannya menuju Kota Zakkaria. Mereka bertemu dengan Medina saat dia tiba-tiba diserang oleh monster. Tentu saja Kirito dan Eugeo langsung berinisiatif untuk membantu gadis misterius tersebut agar dia tidak terluka.
Setelah pertempuran usai, sayangnya sikap yang diberikan Medina kepada mereka tidaklah ramah. Medina juga memarahi mereka karena dia menganggap kalau Kirito dan Eugeo membunuh mangsanya. Meskipun begitu setelah banyak percakapan di antara mereka, Kirito dan Eugeo akhirnya mengetahui kalau Medina juga mau ke kota Zakkaria untuk masuk ke Sekolah Ahli Pedang. Yah mumpung satu arah, akhirnya Kirito memaksa Medina ikut berjalan bersama mereka.
Tentu saja cerita selama perjalanannya ke Kota Zakkaria hingga lolos masuk Sekolah Ahli Pedang tidak terlalu diceritakan detail, sama seperti animenya, semuanya di skip dengan hanya menceritakan sebagian besar kejadian penting. Dan tentu saja Medina juga lolos masuk Sekolah Ahli Pedang.
Selama di Sekolah itupun Medina juga berinteraksi dengan Kirito dan Eugeo. Porsi ceritanya sendiri cukup untuk membuat Medina benar-benar sebagai karakter baru yang hadir di antara mereka. Tidak hanya Kirito dan Eugeo saja, Sortiliena juga pernah berbincang dengan Medina.
Selama cerita tersebut menyajikan fakta-fakta tentang siapa Medina Orthianos. Rupanya dia adalah seorang dari keluarga bangsawan dari keluarga Orthianos. Sayangnya, meskipun dia adalah bangsawan. Keluarga mereka dilabeli sebagai keluarga cacat. Label ini diberikan oleh Administrator aka Quinella sejak jaman dulu. Sehingga Medina mendapatkan diskriminasi yang sangat besar tidak hanya dari kalangan bangsawan, tapi juga masyarakat biasa.
Hanya saja porsi cerita Medina semasa sekolah berhenti setelah ujian kenaikan tingkat dimana Kirito dan Eugeo juga berhasil menjadi Siswa Elit disana. Tentu saja Medina sendiri juga berhasil mencapainya meskipun masih ada diskriminasi dari murid-murid lainnya. Meskipun Medina tidak terlihat seperti apakah dia menjadi siswa elit, di ingame dia terlihat saat mengenakan seragam siswa elitnya dan ternyata dia jadi lebih keren.
Setelah itu cerita terus berlangsung sama seperti di anime. Aku bahkan ingin tekan tombol skip karena males nonton ulang. Tapi ada satu hal yang membuatku menahan tombol skip, yaitu:
SENSOR
Bandai Namco merilis game ini dengan rating PEGI 12, rating segitu cukup membuat bagaimana kerasnya sensor yang diberikan agar Sword Art Online “terlihat aman” untuk dimainkan. Bagaimana kerasnya sensor yang diberikan? Bisa dilihat dalam gambar berikut.
Ini adalah kejadian saat Raios dan Humbert ingin memperkosa Tiese dan Ronie. Di anime mereka melakukan adegan pemerkosaan tersebut dengan ganas sedangkan di game, (terima kasih karena sensor) mereka hanya berdiri di samping tempat tidur seperti patung.
Tentu saja kejadian selanjutnya seperti yang ada di anime. Mereka berdua melukai Humbert dan membunuh Raios. Lalu ketemu Alice dan dipenjara. Kabur dari penjara, ketemu Eldrie, ketemu Kardinal, lawan Fanatio, lawan Alice, lawan Eugeo, lawan badut dan berakhir saat pertarungan terakhir lawan Quinella.
Hanya saja terjadi banyak perubahan sebelum Kirito melawan Quinella ini. Kualitas serta penyajian cerita yang diberikan rasanya cukup membuatku heran dan mengernyitkan dahi. Entah kenapa rasanya aku pengen bersuara lantang bahwa cerita tersebut seperti sebuah
FANFIKSI YANG PAYAH
Kenapa aku bisa pilang ceritanya terlihat seperti fanfiksi yang payah? Itu karena cerita yang diberikan oleh Reki Kawahara ke dalam game ini terasa tidak berkesan dan ada plothole. Demi memisahkan Alicization dari kejadian “War of Underworld” dan membuat rute baru sebagai Alicization Lycoris. Reki membuat Eugeo tetap hidup dengan membuat Kirito menolak Eugeo bunuh diri untuk membunuh Quinella. Dengan cara…. Menangkap pedangnya?
Lucunya lagi sebelum scene itu, aslinya Kardinal sendiri sedang dalam keadaan sekarat dan mau mati saat mengubah Eugeo menjadi pedang. Berhubung ini gameverse, seperti tradisinya yang dimana “tidak boleh ada karakter yang mati”, jadi Kardinal tiba-tiba hidup sehat dan mengubah Eugeo kembali setelah Kirito berhasil mengalahkan Quinella. (Pengecualian buat Raios yang akhirnya mati)
Setelah itu cerita berlanjut hampir sama seperti di anime. Kirito langsung menuju ke system console untuk menghubungi Kikuoka dan tiba-tiba cahaya merah bersinar dan langsung membuat Kirito jadi koma.
Jika di anime Kirito koma sampai berbulan-bulan. Di Game Kirito hanya koma beberapa menit saja. Bagaimana caranya Kirito bangun? Dengan cara membuat para haremnya dari dunia nyata datang ke Underworld dan “menyentuh”…. Dirinya?
Entah kenapa di bagian ini aku benar-benar tertawa dengan keras. Meskipun aku paham kalau Kirito itu benar-benar buaya, tapi di game dia justru lebih ganas dari buaya itu sendiri. Hanya saja saat proses membangunkan Kirito, tiba-tiba Gereja Axiom muncul banyak akar. Untungnya Kirito berhasil bangun dan keluar dari gereja bersama teman-temannya. Akar-akar tersebut merambat ke seluruh Gereja Axiom hingga membuat Gereja Axiom seperti sebuah pohon jamur yang besar.
DISINILAH CERITA SERIUS DIMULAI
Meskipun untuk memisahkan kejadian “War of Underworld” dengan Alicization Lycoris terlihat seperti sampah. Cerita paling serius dimulai di sini: secara tidak terduga gereja axiom yang menjadi pohon tersebut adalah Administrator sendiri dimana dia masih hidup meskipun sudah dikalahkan oleh Kirito.
Mulainya banyak kejadian aneh berlangsung dimana muncul banyak sekali monster yang tiba-tiba mengusik kehidupan damai di Underworld serta munculnya banyak orang-orang misterius datang dari antah berantah dan kehilangan ingatan.
Di cerita ini jugalah akan membawa Medina Orthianos sebagai kunci konflik utama. Seluruh kejadian-kejadian aneh yang ada pada dunia Underworld sekarang pemicunya adalah Medina Orthianos sendiri.
Bagaimanakah ceritanya nanti? Siapa sebenarnya Medina Orthianos? Bagaimana Administrator hidup kembali? semua pertanyaan ini akan dapat Anda jawab dengan memainkan Sword Art Online Alicization Lycoris ini.
SELAMAT DATANG DI DUNIA UNDERWORLD YANG INDAH
Game memanglah sebuah kesempatan emas yang dimiliki oleh Reki Kawahara untuk menyajikan seluruh universenya yang tidak bisa diutarakan lebih luas lewat tulisannya.
Dunia Underworld yang luas dengan pemandangan yang indah mampu membuatmu terpesona dan bermimpi ingin hidup dalam dunia ini. Apalagi setiap wilayah dari timur ke barat, utara ke selatan memiliki ciri khas mereka sendiri dan membuat semuanya tidak sama dengan yang lainnya.
Selain dunianya yang luas dan indah. Kita juga disuguhi beberapa karakter yang melegenda dari dunia tersebut. Sebut sajalah tentang legenda 4 Naga mata angin yang dulu pernah bertugas sebagai pelindung manusia. Jika anda membaca Light Novel SAO, pernah disinggung soal ini yaitu tentang legenda Bercouli dengan Naga Putih Utara. Naga Putih Utara merupakan salah satu dari empat naga pelindung manusia yang sayangnya sudah musnah setelah dibunuh oleh Integrity Knight
Di gamenya sendiri kita akan diperkenalkan dengan salah satu dari empat naga tersebut yaitu Naga Petir dari barat, Valenthor.
Tentu saja Reki tidak hanya mengenalkan salah satu legenda naga pelindung saja. Ada juga pemimpin yang pernah melegenda di kehidupan masyarakat di Underworld, sebut saja Kayode Norlangath yang pernah menguasai wilayah Utara dan pernah mengancam kehidupan manusia di Underworld.
SWORD SKILL YANG LAMBAT TAPI DENGAN NUANSA BARU SOUL LINKAGE
Pada dasarnya gameplay yang ada di game SAO masih mengikuti sistem gameplay yang sama dengan sebelumnya. seperti Sword Skill, NPC yang menemanimu saat bertempur, Skill Connect, Kostumisasi Karakter untuk multiplayer dan beberapa lainnya cukup membuatmu tidak asing sama sekali.
Hanya saja dalam game ini terdapat banyak perubahan, terutama pada fitur Sword Skill yang jadi terasa lebih lambat. Hal ini disebabkan karena adanya fitur baru dari game ini bernama Soul Linkage.
Soul Linkage merupakan hal yang baru dari Sword Art Online dimana kau juga bisa memadukan serangan dari NPC untuk menghasilkan Skill Connect yang sama denganmu dan mampu menciptakan damage yang luar biasa.
Inilah alasan terutama kenapa pertarungan di Sword Art Online Alicization Lycoris terasa lambat karena kali ini kau bisa membuat NPC melakukan yang sama. Berhubung Sword Skill itu gerakan cepat dan butuh timing yang tepat untuk skill connect, jadinya sekarang dibuat lambat agar kalian bisa mengatur timing NPC yang lainnya dengan tepat dan menghasilkan damage yang bisa membuatmu tercengang
SACRED ART YANG BENAR-BENAR BERGUNA
Sacred Art merupakan salah satu fitur baru yang tidak pernah ada dalam dunia Virtual SAO sebelumnya. Meskipun aslinya Sacred Art adalah istilah di Underworld sebagai pengganti fungsi Caster pada umumnya, tapi dengan metode unik, yaitu diaktifkan menggunakan perintah (Command).
Tentu saja Sacred Art juga ada di dalam game Sword Art Online Alicization Lycoris. Di game ini hanya terdapat 2 tipe Sacred Art yang bisa digunakan saat bertarung, Armament Full Control Art dan Elemental Sacred Arts.
Armament Full Control Art seperti namanya adalah Teknik Pengendalian Penuh kepada Senjata Suci dengan melepas ingatan senjata suci tersebut. Jika kalian sudah pernah lihat animenya pasti sudah mengerti maksudnya. Di gamenya sendiri Armament Full Control Art juga hadir sebagai salah satu mekanisme baru dalam dunia game SAO.
Sayangnya fitur ini hanya bisa digunakan jika karakter tersebut menggunakan senjata suci ketika bertarung. Fitur ini tidak akan bisa digunakan jika karakter tersebut menggunakan senjata lain (yang bukan Senjata Suci) dan ketika memakai fitur ini, semua digantikan dengan yang namanya Finish Art.
Selain Armament Full Control Art, di game ini juga disuguhi fitur Elemental Sacred Arts. Fitur ini menjadi fitur yang paling menarik dan paling aku suka. Terutama bagaimana mereka mengucapkannya dengan metode perintah (Command).
Elemental Sacred Art ini juga sama seperti di LN. Ada 8 element dengan manipulasi masing-masing dari elemen tersebut dipisah dengan 3 level. Contohnya seperti Wind Element yang terdapat Lvl 1 Tailwind, Lvl 2, Magic Mirror. Dan lvl 3 Accelerator. Ketika kamu ingin memakai Magic Mirror, maka harus menunggu bar dari Wind Elemental Sacred Art masuk ke lvl 2. Meskipun terdapat waktu jeda yang lama ketika mengaktifkannya, fitur ini sangat bagus dan berguna jika kau bisa mengaktifkannya pada timing yang pas.
Kekurangan dari fitur ini sayangnya tidak terasa seperti di anime. Contoh saja di anime ketika kamu mengaktifkan panah api maka karakter tersebut akan berkata: “System Call, Generate Thermal Element, Form Element, Arrow Shape, Discharge”. Sedangkan di game hanya dibuat penyederhanaan seperti ini: “Generate Thermal Element” (nunggu lvl 1, lvl 2, atau lvl 3, “Discharge”. Sedikit membosankan kalau aku boleh berkata jujur.
JUJUR, BACKGROUND MUSIKNYA TERASA MENYEDIHKAN
Entah kenapa aku merasa Background Musik yang dipakai di game ini terasa menyedihkan untuk didengar. Beberapa cutscene terasa tidak tepat penggunaan background musiknya dan lebih sering menggunakan BGM yang sama dan berulang-ulang. Hal tersebut menjadikan makna adegan cutscene tersebut jadi terasa hilang dan hambar.
Jujur saja aku merasa kalau Devnya sendiri nggak niat untuk membuat BGM yang bagus dan tepat sasaran. Padahal apa susahnya sih pinjam ke A-1?
NGGAK NIAT BUAT GAME
Inilah yang kurasakan ketika mencicipi game terbaru yang dipublish oleh Bandai Namco.. Entah kenapa antara Devnya atau publishernya yang ngaco dalam pembuatan game ini. Game ini penuh dengan bug yang sangat mengganggu membuatku hampir frustasi ketika memainkannya.
Semenjak rilisnya saja game ini sudah penuh dengan segudang bug, mulai dari fps yang berantakan, monster yang langsung reset bar ketika teleport, karakterku kejebak di dalam batu, tidak ada fitur autosave dan lain-lain.
Paling parahnya lagi Easy Anti Cheat yang digunakan game ini juga cukup membuatku terganggu ketika memainkannya. Beberapa kali aku dianggap “merusak” gamenya ketika gamenya sendiri ngecrash.
Untungnya mereka sudah memberikan update 1.03 dan memberikan perbaikan untuk beberapa bug. Bug yang lain sendiri juga masih belum diperbaiki, jadi ya pada dasarnya meskipun udah ver 1.03, game ini juga masih penuh bug. Tapi terlepas itu semua, update 1.03 menghadirkan fitur baru seperti karakter ReoNa, dibukanya Daily Quest serta Monthly Raid yang dimana membuat pengalamanku bermain game ini jadi lebih menyenangkan daripada sebelumnya.
MULTIPLAYERNYA BENAR-BENAR SANGAT MENYENANGKAN
Game tanpa Multiplayer benar-benar terasa seperti sayur tanpa garam. Fitur Multiplayer benar-benar fitur yang paling menyenangkan di sebuah game dan tentu saja Sword Art Online Alicization Lycoris juga mengusung Multiplayer.
Multiplayer yang diusung dalam game ini hanya co-op, tidak adanya PvP. terasa membosankan memang ketika mengingat game sebelumnya terdapat PvP. tapi menurutku hal yang wajar karena dunia Underworld adalah dunia Virtual yang bukan sebagai game kompetitif seperti di Aincard, Alfheim dan GGO.
Terlepas dari itu semua, Multiplayernya juga sangat menyenangkan. Aku benar-benar menikmati Multiplayernya saat melakukan Raid bersama di dungeon.
Multiplayer yang diberikan dalam game ini juga lebih baik dari Multiplayer yang diberikan oleh game SAO sebelumnya. Seluruh Player bisa bebas melakukan apa saja dan bisa melakukan serangan yang bermacam-macam tanpa adanya batasan sama sekali
CUBE DAN MICROTRANSACTION, TERLIHAT RAKUSKAH DEVNYA DI SINI?
Sebuah hal yang wajar untuk sebuah game JRPG. Apapun yang kau dapat tidak sesuai dengan yang ditunjukkan. Berhubung JRPG selalu kejam akan sebuah gacha, jadi saat kau mendapatkan senjata dari drop atau craft pasti hasilnya gacha. Hanya saja gacha di sini tidak hanya kepada Senjata dan peralatan di gamenya tapi juga pada lootbox online yang kau dapat. Di game ini, kita akan diperkenalkan Cube. sebuah fitur untuk mendapatkan item-item menarik dari gamenya.
Untungnya Cube di sini hanya berbentuk item kosmetik, sehingga tidak ada pengaruhnya apa-apa kepada permainanmu. Tentu saja di dalam cube ini banyak sekali kosmetik-kosmetik yang menarik, mulai dari outfit pakaian sampai senjata. Untuk bisa ikut gacha pada kosmetik ini hanya perlu cukup menyelesaikan daily quest.
Daily Questny sendiri juga tidak susah untuk di selesaikan asal kamu mengerti bagaimana cara memainkannya. Setelah kamu menyelesaikannya maka kamu akan dapat Ticket Cube. Ticket ini nantinya akan ditukarkan pada cube tersebut dan hasilnya tentu saja tetaplah Gacha.
Setiap 2 bulan, isi Cube akan berubah. Jadi kalau semisal sudah sering melakukan daily quest dan masih belum dapat item yang kau dapat dari Cube sampai Cube Vol.1 habis masanya? Game ini sudah memberikan solusinya, yaitu Microtrasaction! Yap, buat para player yang tidak sempat untuk menyelesaikan daily quest atau frustasi dengan hasil gachanya bisa langsung menuju ke SAO Shop untuk membeli item-item yang tersedia di Cube.
Untungnya yang kau beli di Shop bukanlah tiket Cube untuk gacha, tapi langsung item yang disediakan oleh Cube tersebut. Jadi bagusnya Microtransaction di sini hanya untuk membeli kosmetik yang tidak sempat kau dapatkan dari Gacha tiket Cube. Sayangnya belum ada info yang jelas apakah item yang dijual akan mengikuti kadaluarsa daftar Cube yang ada pada masa itu. Semisal apakah kosmetik Cube vol.1 tetap ada di shop tanpa ada batas kadaluarsa.
Sayangnya sampai review ini ditulis, aku belum bisa memberi info yang jelas karena SAO Shop sendiri masih maintenance dan rencananya akan dibuka bulan agustus.
KESIMPULAN, BELI ATAU TIDAK?
Sebagai sebuah game JRPG yang mengusung arc Alicization. Reki Kawahara cukup bagus dalam membuat cerita orijinal untuk Sword Art Online Alicization Lycoris. Dia mampu menghadirkan keseluruhan dunia Underworld yang indah ini dengan pena hitamnya. Yah… meskipun agak payah ketika bagaimana dia ingin memisahkan antara main canonnya War of Underworld dengan Alicization Lycoris.
Setidaknya bagian cerita seriusnya sudah membuatku sangat menikmati ceritanya, terutama ketika bagaimana Reki memiliki teori ceritanya sendiri yang tidak bisa masuk ke LN dan dibuang ke dalam sebuah game. Aku sangat puas dengan hasilnya.
Meskipun begitu apakah game ini layak untuk dibeli dan dimainkan sekarang? Jujur saja sih kalau buatku tidak sama sekali. Alasan paling utama tentu saja karena bug, bug, dan bug. Tradisi game penuh bug yang dipublish Bandai Namco masih tidak hilang sampai sekarang. Tapi, jika kau ingin membelinya, aku lebih menyarankan untuk dibeli saat diskon.
Lucunya sih, awalnya dulu aku berpikir ingin membeli pas diskon saja karena bonus pembelian bulan pertama tidak menarik sama sekali. Tapi pemikiranku berubah ketika fitur Date Event di game ini menghadirkan wanita paling cantik di Sword Art Online, siapa dia? Fanatio!
Jadinya aku langsung beli setelah ada berita tentang Date Event bareng Fanatio. berhubung Bercouli mati di Main Canon, jadi aku bisa melangkah bebas untuk menemani si janda muda ini. Setelah rilis, aku langsung main dengan semangat sampai mendapatkan Fanatio~.
Oh ya, game ini juga akan menghadirkan 2 DLC baru yang akan menghiasi dunia Underworld. Meskipun DLC apa yang akan diberikan juga belum jelas sih dan masih rahasia sampai review ini ditulis. Tapi aku berharap DLCnya bagus dan lebih menambahkan cerita lanjutan. Soalnya akhir cerita ini sendiri dipenuhi dengan tanda tanya.
Catatan:
Review ini pernah ditulis di laman facebook Farmuhan dan Ensiklopedia Bebas dengan beberapa perubahan
Comments