Sebuah Manga Tentang Penindasan Terhadap Muslim Uighur di China

Seorang mangaka Jepang bernama Tomomi Shimizu mencoba membawa kesadaran kepada lebih banyak orang di Jepang. Kesadaran akan perlakuan yang terjadi terhadap Etnis Uighur, etnis yang menghadapi penindasan sistematis dan genosida di Xianjiang, Tiongkok.

Di mana diduga pelakunya adalah PKC (Partai Komunis China) sebuah partai yang paling mendominasi pemerintahan di negeri tirai bambu.

Illustrasi manga :

Kata – kata dari penulis :

“Jepang tidak boleh hanya menganggap penindasan [terhadap Uyghur] sebagai sesuatu yang terjadi jauh sekali. Saya ingin lebih banyak orang memperhatikan masalah ini – terutama terkait dengan temuan pemerintah AS. ”

Dikutip dari Japan Forward, dikatakan bahwa :

“Menurut Asosiasi Uighur Jepang, ada antara 2.000 – 3.000 orang Uyghur yang tinggal di Jepang. Mereka tidak dapat menelepon atau mengirim email kepada kerabat yang berada di Xinjiang selama beberapa tahun.

Ini karena jika seorang Uighur di Xinjiang menghubungi siapa pun di luar negeri, termasuk Jepang, mereka akan dicap sebagai “teroris” dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi. Banyak kerabat di kampung halaman telah ditahan atau hilang, yang tidak diketahui secara pasti kondisinya.

Banyak orang Uighur memiliki kerabat yang telah disandera oleh otoritas keamanan Tiongkok, atau dipaksa bertindak sebagai mata-mata terhadap orang lain di Xinjiang atau pun orang yang kembali lagi ke Tiongkok. Jika orang Uighur yang tinggal di luar negeri kembali ke Tiongkok, mereka akan berakhir di kamp konsentrasi.

Di Xinjiang, ada kamera keamanan di rumah orang-orang Uyghur, dan orang-orang Uyghur di Jepang hidup dalam ketakutan setiap hari disadap oleh otoritas China. “

Sinopsis :