[Review] Bokutachi no Remake - Episode 4

Anime Bokutachi no Remake episode ke-4 telah ditayangkan pada hari Sabtu (24/7) malam. Anime yang mengisahkan Kyouya, yang sebelumnya adalah seorang pekerja yang gagal dan bangkrut, tiba-tiba mengalami fenomena time travel misterius dan membawanya ke masa dimana ia masih menjadi mahasiswa 10 tahun yang lalu.

Di episode sebelumnya, kita diperlihatkan hasil dari proyek kerja kelompok Kitayama yang berhasil menempati peringkat 3, dan tim Eiko berada di peringkat pertama. Kyouya yang di masa depan merupakan sosok yang gagal, sekarang perlahan mulai dapat diandalkan dan mulai merubah arah hidup-nya.

Preview untuk episode ke-4 Bokutachi no Remake menampilkan judul “Memikirkan Apa yang Bisa Kamu Lakukan“. Hal menarik apa saja yang diperlihatkan dalam episode kali ini?

Konten

Bokutachi no Remake

Episode 4: “Memikirkan Apa yang Bisa Kamu Lakukan“

Pantai merupakan hal yang sangat identik di musim panas. Episode ke-4 anime Bokutachi no Remake dimulai dengan latar tempat pantai yang akan mereka pakai untuk proyek tugas mereka selanjutnya.

Dan.. tim Kitayama sekarang telah bertambah 2 orang lagi, yaitu Eiko dan Hikawa.

Untuk Eiko kita memang tahu bahwa ia masuk tim Kitayama karena rekomendasi dari kakak-nya, Misaki. Namun entah kenapa Hikawa juga ditempatkan di tim Kitayama. Untuk saat ini yang kita tahu ia adalah kenalan pertama Kyouya di kampus selain orang-orang Kitayama.

Yah, tentunya kalian sudah bisa memastikan apa yang akan terjadi jika manusia yang sangat serius seperti Eiko bertemu dengan orang-orang santai seperti tim Kitayama. Tidak hanya pembahasan yang santai, pembahasan yang serius pun pasti akan ada perdebatan.

Di awal cerita memang diperlihatkan bahwa Eiko berdebat dengan Tsurayuki. Mimin awalnya berpikir bahwa nantinya mereka akan berdebat terus seharian di episode ini. Namun ternyata tidak, karena di episode ini, pusat karakter untuk plot cerita-nya lebih ke arah Nanako. Hal ini dikarenakan tugas yang mereka kerjakan sepertinya lebih berpusat pada hal akting, dan ini merupakan peran dari Nanako di tim.

Tidak diketahui sebenarnya model tugas yang mereka kerjakan. Tidak sama seperti episode sebelumnya, kali ini kita hanya diperlihatkan kebenaran soal Nanako dan bakat terpendam-nya selama ini.

Bakat Nanako

Seperti yang kalian pernah lihat, bahwa Nanako sangat gemar bernyanyi. Ia sering berlatih sejak kecil dan juga sering melakukan karaoke. Namun kekurangan-nya adalah ia sulit menentukan nada, atau istilah-nya “buta nada”.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk beralih profesi sebagai artis dan mencoba untuk latihan akting. Meskipun akting-nya terlihat bagus, namun terlihat bahwa ia tidak serius dalam ber-akting. Ia jauh lebih berbakat di bidang musik dan terlihat lebih serius dalam bernyanyi. Meskipun ia tidak tahu nada sekalipun, nyanyian-nya tetap lebih menyentuh daripada akting-nya.

Ketidakseriusan Nanako dalam ber-akting juga membuat kelompok-nya tidak dipandang terlalu bagus dalam hal akting, meskipun pada akhirnya kelompok-nya menempati peringkat 1.

Karakter Baru, Tomioka Keiko

Karakter Keiko diperlihatkan di opening, dan akhirnya sekarang ia muncul di episode 4. Ia adalah sosok remaja, namun bertubuh loli. Ia bahkan lebih tua dari Kyouya. Sekilas awalnya mimin memandang bahwa ia merupakan karakter yang licik, tapi saat di akhir-akhir durasi ketika ia menawarkan pekerjaan untuk Kyouya, ia terlihat cukup ramah (untuk saat ini…).

Lagu Min’yō

Dari episode sebelumnya, kita didengarkan dengan sebuah lagu yang sering dinyanyikan oleh Nanako. Lagu ini dinamakan lagu min’yō, atau lagu daerah di Jepang. Dan, untuk judul lagu yang dinyanyikan oleh Nanako sendiri… sudah bisa kalian tebak bukan?

Itu adalah Sobakasu, lagu penutup (ending) anime Rurouni Kenshin (Samurai X).

Di akhir scene, Kyouya berhasil membujuk Nanako agar kembali bangkit dan tidak terpuruk dengan keadaan nyanyian-nya maupun akting-nya. Masalah Nanako sekilas memang selesai, dan apakah kedepan-nya untuk karakter lain akan diperlihatkan juga berbagai masalah pribadi mereka?

Pesan Moral:

Bakat yang dimiliki sejak kecil akan lebih baik untuk diasah daripada mencari bakat baru. Meskipun kalian merasa bakat itu tidak ter-asah dengan baik, tetap-lah berusaha dan jangan merasa iri dengan orang lain jika mereka jauh lebih berbakat dari kalian.

Mungkin kalian suka bernyanyi? Maka bernyanyi-lah meskipun suara kalian kurang bagus. Kalian suka menggambar? Menggambar-lah sampai bagus. Tidak akan ada latihan yang sia-sia.

Kalian merasa suara atau gambar kalian tidak bagus? Mimin rasa itu hanya firasat kalian, karena kalian merasakan karya kalian sendiri setiap saat. Jika kalian perlihatkan kepada orang lain, pasti mereka akan memiliki pendapat yang berbeda.