By Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo memperkirakan bahwa penundaan satu tahun Olimpiade dan Paralimpiade akan menaikkan total harga sekitar 200 miliar yen ($ 1,9 miliar), diungkapkan oleh beberapa sumber pada hari Minggu (29/11).
Panitia penyelenggara, pemerintah metropolitan Tokyo, dan pemerintah Jepang berencana untuk memutuskan pada bulan Desember berapa banyak beban yang akan ditanggung oleh masing-masing bagian setelah membahas biaya tambahan untuk menerapkan langkah-langkah menangani penyebaran virus corona di Olimpiade musim panas mendatang. Biaya tambahan diharapkan mencakup biaya yang terkait dengan tempat pengamanan, sewa peralatan dan biaya penyimpanan, dan pengeluaran tenaga kerja.
Setelah keputusan dibuat pada bulan Maret lalu untuk menunda Olimpiade selama satu tahun karena wabah virus korona, diperkirakan penundaan ini akan menelan biaya tambahan sekitar 300 miliar yen. Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo sejak saat itu berusaha untuk menyederhanakan Olimpiade dan memangkas pengeluaran se-minim mungkin agar biaya penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade dapat diterima oleh publik Jepang.
Bulan lalu, panitia penyelenggara mengumumkan bahwa rencana mereka yang disederhanakan akan menghemat sekitar 30 miliar yen, setelah setuju dengan Komite Olimpiade Internasional tentang 52 area yang dapat dirampingkan. Hal ini termasuk membatalkan upacara penyambutan tim, meninjau penggunaan struktur pelapis sementara, meninjau jumlah kendaraan pendukung yang digunakan untuk relai obor dan mengurangi layanan untuk memungkinkan pengurangan jumlah staf.
Olimpiade diperkirakan menelan biaya sekitar 1,35 triliun yen sebelum ditunda pada Maret, hanya empat bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota Jepang. Dari biaya itu, panitia berencana untuk menanggung 603 miliar yen, pemerintah metropolitan Tokyo 597 miliar yen, dan sisanya pemerintah pusat 150 miliar yen.
Olimpiade dijadwalkan akan diadakan antara 23 Juli dan 8 Agustus tahun depan, diikuti oleh Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 5 September.
Sumber: japantoday
Comments