By Bocchi the Rock! telah menjadi highlight di hari mingguku untuk beberapa bulan terakhir ini. Dari semua anime yang aku tonton dari Januari hingga Desember ini, aku bisa bilang bahwa Bocchi the Rock! berhasil menjadi salah satu anime terbaik di tahun ini, seengaknya untukku. Terkadang aku merasa sedih mengingat tidak ada episode baru untuk Bocchi The Rock! di minggu ini.
Sudah cukup berbicara tentang diriku, sekarang aku bakal buat review penutup untuk anime Bocchi The Rock!, 2 Episode terakhir ini terasa seru seperti biasanya, khususnya untuk episode terakhir yaitu episode 12. Tapi, sebelum itu mari kita bahas Episode 11 terlebih dahulu, Episode 11 berperan sebagai pembuka festival sekolah. Sebelumnya sudah ditentukan kalau kelas Bocchi akan membuka maid cafe untuk festival sekolah, jadi di episode ini kita bisa lihat sosok Bocchi menggunakan pakaian maid.
Hal yang aku suka dari episode ini tentunya karena bisa melihat anggota kessoku band dalam baju maid, ada juga fanservice yaitu hal yang biasa dilakukan di maid cafe, mantra untuk membuat makananmu menjadi lebih enak. Aku suka kontras dari mantra yang diberikan Bocchi dan Kita-chan, bagaikan langit dan bumi, Kita-chan yang bikin yang makannya merasa happy dan Bocchi yang bikin merasa depresi. Tingkah Ryo yang ingin memanfaatkan keimutan bocchi untuk meningkatkan popularitas kessoku band juga tambahan yang cukup menarik.
Ryo adalah orang yang berpikiran visioner…
Episode 11 ini diakhiri dengan cliffhanger, gantung pas banget sebelum mulai konsernya, disisilain episode 12 langsung dimulai dengan lagu ke-3 dari kessoku band berjudul “Never Forget” sebagai pengganti openingnya. Lagu ini memberikan perasaan yang aneh buatku, semuanya akan berakhir, berpisah, tapi ingatan tentang hal tersebut bakal selalu ada, vibes seperti itu. Lagu berakhir dilanjutkan dengan lagu ke-4, betul, lagu ke-4!.
Bocchi the Rock memiliki 4 Lagu di animenya, itu belum termasuk lagu opening, dan ending yang berubah-ubah. Saat ini Bocchi The Rock! memiliki 14 lagu di albumnya yang akan dirilis jepang. Lagu ke-4 berjudul “If I Cound be a Constilation”, gaada kejutan lagi, lagunya selalu bagus. Dan bukan Bocchi The Rock kalau enggak ada aksi keren dari Bocchi tiap kali manggung.
Selain aksi dari Bocchi, akhirnya Kita-chan juga dapet jatah aksinya di sini, Senar gitar Bocchi putus, dan Kita-chan melakukan support yang baik pada bagian gitar solonya Bocchi, dan Bocchi juga gak kalah keren dengan follow up-nya yang gak terduga.
Support gitar dari Kita-chan, kita-chan di episode ini keliatan imut banget
Bocchi yang menggunakan botol untuk mengatasi senarnya yang putus
Dan degan begitu, lagu ini menjadi penutup penampilan di festival sekolah, ada beberapa adegan lagi setelah ini, Bocchi membeli gitar baru dan mengabiskan waktunya dengan Kessoku Band sebelum credit mulai muncul di animenya. Credit muncul, menandakan akhir dari anime Bocchi the Rock. Hal yang aku bisa lakukan sekarang hanya menunggu untuk pengumuman season duanya.
Akan ku bilang sekali lagi, sudah lebih dari 10 tahun aku nonton anime, dan bocchi the rock berhasil masuk 5 anime terbaik didalam list-ku, karena animenya memang sebagus itu. Bocchi the Rock berhasil membawakan scene komedik yang dieksekusi dengan baik, bahkan kreatif. Anime ini dapat menyampaikan komedi dalam berbagai style, mulai dari potret dunia nyata, clay animation, bahkan hingga low poly Bocchi yang nabrak kotak, dan bukan hanya itu yang menurutku bikin anime ini bagus. Musiknya tentu saja menjadi faktor yang membuat anime ini menjadi salah satu anime terbaik, tapi yang paling menonjol menurutku adalah sikapnya Bocchi.
Bocchi berhasil menggambarkan perasaan orang yang memiliki kecemasan akan dirinya, tidak percaya diri, ingin berkomunikasi tetapi terlalu takut dan canggung untuk melakukan hal itu. Aku tahu banyak orang yang relate dengan perasaannya Bocchi karena aku adalah salah satunya.
Dan itulah kawan penutup untuk review salah satu anime favoritku yaitu “Bocchi the Rock!”.
Bocchi the Rock!, Thank you.
Comments