Akankah Kita Semua Dapat Menyambut Kemenangan

Saya ingin sedikit bercerita tentang sebuah kisah lama, kisah yang hanya diketahui oleh beberapa orang internal dalam ini saja, mungkin bahasa yang saya gunakan agak sedikit aneh, tapi memang pada dasarnya sengaja. Hanya untuk sekedar pengingat bahwa itu pernah terjadi.

Sudah banyak hal yang terjadi dari beberapa bulan kebelakang ini, dari sambutan hangat wajah-wajah baru yang mulai menghiasi ranah semesta ini, dan juga ada banyaknya perpisahan yang terjadi.

Dari semua yang terjadi, perpisahan yang terjadi karena perselisihan adalah hal yang paling menyakitkan, karena tidak adanya senyuman hangat yang menemani perpisahan itu.

Karen awalnya kita bersama dengan penuh semangat untuk membangun sebuah wadah karya, yang perlahan menjadi tempat hobi yang ada dalam gambaran, biarpun tidak semuanya mulai terrealisasikan, setidaknya awal tersebut cukup menyenangkan untuk dilalui bersama.

Dan kini, ketika beragam argumen yang telah terlontarkan, biarpun titik itu ada pada diri yang kurang dapat memenuhi beragam harapan, yang menyebabkan semua itu perlahan sirna, hanya tinggal menyisakan beberapa regu yang masih mau menopang sebuah keadaan yang boleh dibilang cukup miris.

Terima kasih, untuk kalian yang masih mau menopang dan berdiri tegak dalam keadaan yang tidak mengenakkan ini.

Dan mohon maaf untuk kalian yang telah di kecewakan oleh keputusan dan ego yang ada.

Biarpun sebenarnya diri ini masih ingin terus melangkah dengan penuh semangat, namun keadaan realita yang ada, menjadi beban pikiran mental tersendiri yang cukup sulit untuk hadapi.

Tapi terlepas itu, diri ini masih mencoba untuk perlahan mengingat kembali perasaan itu, perasaan awal dimana masih adanya benih semangat yang dapat membuat kita merasakan pencapaian yang dalam.

Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang dapat menyambut kemenangan ini.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H Taqaballahu mina wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin.

Semoga kita benar-benar dapat memenangkan pertempuran ini, dan dapat menyambut kemenangan dengan penuh rasa syukur yang dalam, biarpun memang sebuah kertas yang lusuh tak akan pernah kembali lagi seperti sedia kala.

Terima kasih.