Acara Cosplay Terbesar Jepang pun Dibatalkan Karena Coronavirus COVID-19

Hello Sobat Wibumesta, Penyelenggara Nippombashi Street Festa di Osaka, yang mereka promosikan sebagai “acara cosplay terbesar Jepang,” mengumumkan pada hari Rabu (19/2) bahwa mereka membatalkan acara tahun ini karena kekhawatiran atas wabah virus coronavirus COVID-19. Parade tahunan ke-16 ini seharusnya akan berlangsung di kawasan Den Den Town di Nippombashi (distrik perbelanjaan Osaka yang terkenal dengan produk anime, game, dan manga, mirip dengan Akihabara di Tokyo) pada tanggal 15 Maret. Lebih dari 200.000 orang menghadiri acara outdoor ini setiap tahun.

Situs web acara ini akan mengumumkan apa yang dapat dilakukan orang-orang yang sudah membeli gelang cosplayer atau tali identitas fotografer untuk acara tahun ini. Bagian dari kampanye “K Festa 2020 in Osaka” di cabang toko ritel Animate Osaka Nippombashi yang berdekatan sedang direvisi, tetapi masih akan berjalan sesuai rencana. Sebuah acara talkshow dengan seiyuu Yuki Nakashima untuk Nankai Electric Railway juga masih akan berlangsung, tetapi telah berhenti menerima permintaan kehadiran peserta, dan peserta reguler tidak akan diizinkan pada hari itu. Situs web Nippombashi Street Festa akan mengumumkan apa yang akan terjadi pada produk kolaborasi khusus K: Seven Stories yang akan ditawarkan di cabang Taito Station Osaka Nippombashi dan toko Inouetake Shōten yang berdekatan.

Tahun ini adalah pembatalan kedua dalam sejarah acara ini; parade dibatalkan setelah gempa bumi dan tsunami Tohoku tahun 2011 pada bulan Maret 2011. Bom dari era Perang Dunia II yang tidak meledak digali di lokasi konstruksi di sebelah rute parade pada tahun 2015, hanya lima hari sebelum Nippombashi Street Festa tahun itu, tetapi parade berlangsung sesuai jadwal tahun itu.

Kasus-kasus pertama yang dilaporkan dari coronavirus COVD-19 terjadi di Wuhan, Cina pada bulan Desember, dan kemudian mulai menyebar dalam berbagai tingkat dan intensitas di banyak bagian dunia melalui inkubasi pada inang manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat kesehatan dunia pada 30 Januari. Hingga Rabu (19/2), WHO melaporkan bahwa ada 75.204 orang yang terinfeksi di seluruh dunia, dengan 74.280 di antaranya di Cina dan 73 kasus resmi di Jepang. (Diamond Princess, sebuah kapal pesiar yang berlabuh di Yokohama, memiliki 542 orang yang terinfeksi, tetapi mereka berada di bawah karantina di atas kapal.) 2.006 orang telah meninggal karena penyakit ini di China. WHO melaporkan hanya satu kematian di Jepang pada hari Rabu (19/2), tetapi pada Kamis pagi (20/2), dua orang yang berada di kapal pesiar Diamond Princess telah meninggal di rumah sakit Jepang, sehingga totalnya menjadi tiga.

Sumber: ANN